Pasangan Bule Tersangka Pembunuh Polisi Ditangkap Saat Minta Perlindungan di Konjen Australia
Tidak di kantor polisi atau bandara, melainkan di Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Jalan Tantular, Renon, Denpasar.
Editor: Hendra Gunawan
![Pasangan Bule Tersangka Pembunuh Polisi Ditangkap Saat Minta Perlindungan di Konjen Australia](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/warga-negara-inggris-david-james-taylor-pembunuh-polisi-bali_20160820_173311.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Usai sudah masa persembunyian dua terduga pelaku pembunuhan anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Denpasar, yang bertugas di Polsek Kuta, yakni Aipda I Wayan Sudarsa, pada Rabu (17/8/2016) lalu.
Setelah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) selama dua hari oleh jajaran Polsek, Polresta Denpasar dan Polda Bali, David James Taylor (DJT), warga negara Inggris, dan Sara Connor (SC), warga negara Australia, akhirnya menampakkan diri.
Tidak di kantor polisi atau bandara, melainkan di Konsulat Jenderal (Konjen) Australia di Jalan Tantular, Renon, Denpasar.
Menurut Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto, Sara mendatangi Konjen untuk meminta perlindungan.
Ia tiba di Konjen Australia bersama dengan David sekitar pukul 15.00 Wita.
Sesampainya di Konjen Australia, Sara kemudian masuk ke dalam Kantor Konjen Australia, sementara David berdiam diri di luar.
Mendapati informasi bahwa dua orang WNA yang paling dicari datang ke Konjen, Tim Resmob Polresta Denpasar langsung meluncur ke Kantor Konjen Australia.
Dengan mudah David yang tengah duduk di depan kantor dapat diamankan. Sementara Sara berada di dalam kantor.
David terlebih dahulu dibawa ke Polresta Denpasar menggunakan mobil Honda Freed warna putih dengan nomor polisi DK 301 FR.
Ia dikawal empat orang polisi. Tiba di Mapolresta Denpasar pukul 17.00 Wita.
Dengan kawalan ketat aparat kepolisian, David digiring menuju Gedung Satuan Reserse Kriminal Lantai 2.
Belasan awak media yang sudah menantikan momentum ini menyemut di dekat mobil yang membawa David.
Petugas kepolisian tampak kewalahan menerobos kerumunan wartawan saat menggiring David masuk ke ruang pemeriksaan.
Sementara itu, Sara dibawa ke Mapolresta setelah David. Ia tiba di Mapolresta 15 menit setelah kedatangan David.
Dengan menggunakan mobil CR-V warna abu-abu dengan nomor polisi B 1208 UO dan kawalan ketat petugas Konjen Australia, Sara digiring ke ruangan yang sama dengan David.
Ia terlihat menunduk sepanjang perjalanan dengan keseluruhan kepala ditutupi kain warna putih motif garis warna biru.
Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto, tak mau ketinggalan. Setelah Sara memasuki ruang pemeriksaan.
Orang nomor satu di Polda Bali ini tiba dan langsung memasuki ruang pemeriksaan.
Selama satu jam, jenderal bintang dua ini bersama dengan Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo, turut memeriksa kedua terduga itu.
Menurut jenderal asal Purbalingga, Jawa Tengah, ini, setelah peristiwa pembunuhan Sudarsa terjadi, David yang berkewarganegaraan Inggris dan Sara dari Australia awalnya menginap di home stay Kubu Kauh Beach Inn, Jalan Lebak Bene Gang Senen, Legian, Kuta, Kabupaten Badung.
Malamnya sekitar pukul 19.00 Wita pada hari yang sama saat pembunuhan terjadi, kedua warga negara asing ini telah meninggalkan penginapan itu.
“Kita kejar ke sana (home stay), ternyata mereka sudah check out. Kemudian menurut keterangan, mereka pindah ke daerah Jimbaran. Terakhir mereka meminta perlindungan ke Konjen Australia, anggota kita juga sudah siap di situ sehingga kedua orang ini kami amankan. Sekarang sedang kita lakukan interogasi,” jelas Irjen Sugeng, Jumat (19/8/2016), usai menemui kedua terduga tersangka di Gedung Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar.
Menurut Sugeng, hingga terduga tersangka ditangkap, pihaknya telah memeriksa sebanyak 9 saksi.
Dari pemeriksaan terhadap 9 saksi, tayangan CCTV dan pengumpulan barang-barang bukti yang tercecer di TKP serta di kamar nomor 3 home stay Kubu Kauh Beach Inn, hasil penyelidikan kemudian mengarah kepada David dan Sara.
Setelah berhasil mengamankan keduanya, Irjen Sugeng mengatakan, akan mencocokkan keterangan antara saksi-saksi dengan keterangan dari David dan Sara.
Lanjutnya, Sugeng mengungkapkan bahwa Sara dan David pada saat kejadian tengah berpacaran di Pantai Kuta.
“Kita cocokkan antara keterangan saksi. Tadi saya interogasi langsung. Menurut keterangan tersangka yang perempuan dia mengatakan pada saat kejadian itu dia sedang mabuk. Jadi, dia belum ingat semua cerita pada malam saat peristiwa terjadi. Saya katakan ya coba diingat-ingat dulu. Jadi, saya belum interogasi lebih jauh. Jadi ceritanya masih mutar-mutar tidak jelas. Sementara David Taylor belum mau saya tanya dengan alasan masih menunggu lawyer. Jadi, masih belum bisa kita korek. Kita menawarkan lawyer, apakah dia akan mengadakan sendiri melalui kedutaan atau kita siapkan lawyer untuknya. Kita belum tahu,” urainya.
Terkait tas milik Sara yang menjadi barang bukti penting dalam mengungkap kasus ini, menurut Sugeng, tas milik Sarah tersebut tidak hilang sebelum kejadian terjadi.
Sara mengaku, tas kulit hitam miliknya tersebut hilang pada saat peristiwa pembunuhan tersebut terjadi.
Pengakuan Sara kepada Kapolda ini sementara menepis anggapan yang berhembus bahwa tas milik Sara telah hilang di Pantai Kuta sebelum kejadian pembunuhan terjadi.
“Tadi dia menjelaskan kepada saya, pada saat dia berpacaran itu tasnya hilang. Waktu melihat ke belakang. Ini semua masih akan dikonfirmasikan. Kalau dia menyampaikan bahwa sudah hilang sebelumnya, itu saja sudah berbeda. Ini semua masih berubah-berubah. Kepada saya dia mengaku hilangnya pada saat kejadian itu. Jadi, berawal dari tasnya hilang itu,” ujar Sugeng.
Hingga keduanya tertangkap di Konjen Australia dan digiring ke Polresta Denpasar, menurut Sugeng, belum ada tersangka lain.
Saat ini sementara ada dua terduga tersangka yang akan menjalani pemeriksaan mendalam.
Ditanya mengenai luka di tangan Sara yang diduga didapat akibat perlawanan dari korban, Sugeng mengatakan bahwa luka di tangan perempuan asal New South Wales, Australia, itu didapat jauh-jauh hari saat ia sedang berada di Italia.
“Belum ada tersangka lain, ini saja, belum. Perihal luka di tangan, dia bilang itu luka yang dia dapat jauh-jauh hari sewaktu di Italia. Si Sara ada luka di tangannya. Ditutupin obat merah, jadi nggak terlihat,” tandasnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.