Warga Dukuh Delok: Tolong Bawa Pulang Dwi, Dia Hanya Belajar di Turki
Penangkapan Dwi Puspita (21) oleh otoritas keamanan Turki menjadi perbincangan hangat warga Dukuh Delok, Kebonagung, Demak, Jawa Tengah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Penangkapan Dwi Puspita (21) oleh otoritas keamanan Turki menjadi perbincangan hangat warga Dukuh Delok, Kebonagung, Demak, Jawa Tengah.
Warga sangat menyayangkan otoritas Turki menuding Dwi yang sedang menempuh studi di Turki terlibat dalam Kelompok Fethullah Gulen yang dianggap dalang kudet oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan.
Selama di lingkungan warga, Dwi yang pernah mengenyam pendidikan di SMA Negeri 2 Semarang ini dikenal sebagai pribadi yang supel dan cerdas.
"Dwi anak yang baik, sederhana, enggak aneh-aneh. Kok bisa ditangkap oleh pihak keamanan Turki? Kami yakin Dwi tidak terlibat dengan kepentingan politik di sana," terang Ketua RT 04 RW 05, Desa Kebonagung, Sopyan, Sabtu (20/8/2016).
"Tolong bawa pulang Dwi. Dwi hanya ingin menempuh pendidikan karena mendapat beasiswa. Kakak kandungnya dulu juga kuliah di Turki. Namun dua tahun lalu sudah lulus dan pulang ke rumah."
Keluarga Dwi memilih menutup diri memberikan komentar. Selain sangat terguncang, mereka tak menginginkan imbas pemberitaan di media justru memberatkan Dwi selama proses penyidikan di otoritas keamanan Turki.
Dwi adalah anak kedua dari tiga bersaudara, putri pasangan Warsidi dan Ariyah. Warsidi berpangkat Serma, anggota Kodim 0717 Purwodadi, Koramil 15 Gubug.
"Untuk ementara kami tak bisa berkomentar. Kami ingin putri kami dikeluarkan dan dipulangkan ke Indonesia. Anak saya tidak bersalah dan baik-baik saja selama ini," ujar Warsidi kepada Tribun Jateng.