Guru SMP di Bandung Tewas, Beredar Kabar Ditikam Murid, Ini Penjelasan Pihak Sekolah
Ia dilaporkan tewas di Jalan AH Nasution, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, sekitar pukul 17.00 WIB.
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Seorang guru pendidikan jasmani dan kesehatan (penjaskes) SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS), Tatang Wiganda (35), tewas diduga menjadi korban penusukan, Senin (22/8/2016).
Ia dilaporkan tewas di Jalan AH Nasution, Kelurahan Cicaheum, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, sekitar pukul 17.00 WIB.
Kepala Sekolah YAS, Mahdar, kepada Tribun di Rumah Sakit Santo Yusuf, Jalan Cikutra, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung menjelaskan terkait hal ini.
"Informasi awal itu almarhum itu dianiaya murid, alumni atau orang tua murid. Tapi Alhamduillah seorang pelaku sudah ditangkap. Konon mereka semacam preman yang sering mangkal terminal," kata Mahdar.
Berdasarkan informasi yang didapat Mahdar dari Polsek Kiaracondong, kata Mahdar, para pelaku itu pengamen, sopir angkot, dan calo penumpang.
Mereka mengeroyok Tatang lantaran tak terima kendaraan salah satu pelaku bersenggolan dengan Tatang yang pulang menuju kediamannya.
"Almarhum pulang jam 16.30 WIB, kejadian jam 17.00 WIB nyenggol kendaraan pelaku. Pelaku tidak terima kemudian mengeroyok dulu dan menusuk," kata Mahdar memastikan pelaku penusukan bukanlah seperti isu yang beredar.
Rekan Tatang yang guru penjaskes, Ahmar Priatna, mengatakan, Tatang mengalami luka tusuk pada bagian pinggang.
Diduga ia ditikam dari belakang menggunakan senjata tajam.
"Luka tusuk setahu saya ada atu di rusuk nembus paru-paru," kata Ahmar.
Ahmar mengaku tidak mengetahui pasti kronologis penusukan yang dialami Tatang meski sempat pulang bersama usai mengajar ekstrakulikuler siswa SMP YAS.
Ia berpisah dengan Tatang sesampainya di Terminal Cicaheum.
"Kalau sewaktu mengajar tadi tidak ada masalah dengan siapapun termasuk siswa. Makanya saya yakin yang menusuk bukan siswa," kata Ahmar.
Kabid Humas Polda Jabar, mengatakan, Tatang awalnya menjadi korban pengeroyokan sejumlah orang di lokasi kejadian.
Pelaku pengeroyokan, kata dia, diduga berjumlah tiga orang.
"Berdasarkan keterangan saksi, korban dikeroyok sekitar tiga orang," kata Yusri melalui sambungan telepon, kepada Tribun, Senin (22/8/2016).
Dikatakan Yusri, sejumlah warga di lokasi kejadian hendak melerai pengeroyokan tersebut.
Dikatakannya, Yusri sempat membela diri melawan tiga pelaku pengeroyokan tersebut.
"Namun karena kalah jumlah, korban pun berlari. Korban sempat dikejar. Dan tidak lama korban sudah tergeletak di lokasi kejadian," kata Yusri.
Yusri mengatakan, warga membawa Jasad ke Rumah Sakit Santo Yusuf menggunakan angkutan umum.
Namun nyawa korban tak berhasil diselamatkan.
"Korban kini dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih untuk diotopsi," kata Yusri. (cis)