Standardpen Ajak 1.000 Anak Pulau Bawean Menulis Surat untuk Presiden
Standardpen ingin mengembalikan tradisi lama yang mulai ditinggalkan karena kemajuan teknologi.
Editor: Hasanudin Aco
Hasil riset Harvard University, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa ada lima manfaat menulis bagi anak-anak. Mengurangi stres, belajar mengeluarkan pendapat secara bijak, belajar merangkai kata, melatih kesabaran, serta menambah ilmu dan wawasan.
Sebagia bentuk kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan, PT Standardpen Industries yang genap berusia 45 tahun membagikan satu juta bolpoin untuk anak Indonesia. Memperingati HUT ke 71 Kemerdekaan RI ini, Standardpen membagikan sedikitnya 7100 batang bolpoin untuk Jawa Timur. Adapun kota-kota sebelumnya yang dikunjungi adalah Propinsi Banten, DKI Jakarta, Kota Bogor Jawa Barat, Sinabung Sumatera Utara.
Selain kota-kota tersebut, Standardpen secara terus menerus menyalurkan bantuan alat tulis ke pelosok-pelosok negeri untuk membantu anak-anak yang membutuhkan. “Selain membagikan bolpoin, Standardpen juga membagikan buku tulis sebagai program Corporate Social Responsibility (CSR) Standardpen,” kata Shara Christanti, Public Relations PT Standardpen Industries.
Megusdyan, penerus dari pendiri Standardpen ini bercerita perihal pembuatan bolpoin yang sangat kompleks.
Menurutnya, untuk menghasilkan satu batang bolpoin dibutuhkan mesin yang kuat, disiplin, quality control yang ketat, serta bahan yang bermutu. “Dari satu batang bolpoin saja proses yang dilalui sangat rumit dan dibutuhkan ketelitian.”
Seperti bolpoin dengan nomor seri AE7 yang menjadi legenda turun temurun membuktikan kesungguhannya memenuhi permintaan pasar dari hanya warna hitam menjadi warna warni. AE7 dikenal sebagai pulpen terbaik yang banyak disukai masyarakat terutama dikalangan pelajar. Bukan hanya berwarna tetapi kualitas tulisan dari AE7 menjadi identitas berkembangnya Standardpen, perusahaan bolpoin terbesar di Asia Tenggara yang memiliki karyawan seluruhnya asli orang Indonesia.