Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alumni UPI dan Mahasiwi UI Jadi Duta Bahasa Jabar

Sri Izzati dan Alvian Rifaldhi Yasin terpilih menjadi duta bahasa Jawa Barat 2016

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Sugiyarto
zoom-in Alumni UPI dan Mahasiwi UI Jadi Duta Bahasa Jabar
TRIBUN JABAR/TEUKU MUH GUCI S
Alumni Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia dan Mahasiswi semester 7 Fakulitas Psikologi Universitas Indonesia terpilih pada pemilihan duta bahasa Jabar yang diselenggarakan di Hotel Haris, Jalan Peta, Kota Bandung, Rabu (24/8/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -  Alumni Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Pendidikan Indonesia dan Mahasiswi semester 7 Fakulitas Psikologi Universitas Indonesia terpilih menjadi duta bahasa Jawa Barat 2016. Keduanya, yakni Sri Izzati dan Alvian Rifaldhi Yasin.

Nama keduanya dipanggil pada pengumuman juara pertama pemilihan duta bahasa Jabar yang diselenggarakan di Hotel Haris, Jalan Peta, Kota Bandung, Rabu (24/8/2016).

Selain mendapatkan peringkat satu dan terpilih menjadi duta bahasa, keduanya mendapatkan hadiah uang tunai dan tropi. Masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 5 juta.

Untuk peringkat kedua, juri memilih Robita Ika Annisa dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Mochamad Alfian Rachmananda dari Politeknik Negeri Bandung.

Sedangkan di peringkat ketiga, juri memilih Riany Oktaviani Sungkawa dari Universitas Pendidikan Indonesia dan Muhammad Malik Ar Rahiem dari Institut Teknologi Bandung.

Kepala Balai Bahasa Jawa Barat (BBJB), M Abdul Khak, mengatakan, duta bahasa terpilih baik peringkat satu sampai tiga memilliki beban dan tanggungjawab untuk mempertahankan bahasa daerah dan bahasa Indonesia.

Berita Rekomendasi

Dari sisi bahasa daerah, kata dia, para duta bahasa itu harus bisa memberikan contoh bagaimana menggunakan bahasa daerahnya.

Sebab bahasa daerah termasuk budaya Indonesia yang harus di pertahankan di era globalisasi saat ini.

"Peran bahasa daerah di era globalisasi memang tidak tampak, tapi sebuah buidaya itu yang utama. Bayangkan jika semua A," kata Abdul kepada wartawan usai pemilihan duta bahasa.

Selain mempertahankan bahasa daerah dengan berbagai cara, kata Abdul, duta bahasa terpilih itu minimal menggunakan bahasa daerahnya di lingkungan keluarga.

"Penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga itu benteng pertama untuk pertahankan bahasa daerah," kata Abdul.

Dalam konteks bahasa indonesia, lanjut Abdul, duta bahasa harus menjadi ujung tombak dalam mempertahankan bahasa nasional sebagai alat komunitasi.

Sebab Bahasa Indonesia mulai ditinggalkan dalam berkomunikasi sehari-hari.

"Ruang publik banyak dijejali bahasa asing. Makanya pelan-pelan diperbaiki, bahasa asing boleh dipakai tapi bukan yang utama. Bahasa utama kita, yaitu Bahasa Indonesia," kata Abdul.

Abdul berharap, duta bahasa yang terpilih itu menjadi generasi muda yang peduli dan bangga memiliki Bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

Selain itu, duta bahasa terpilih itu nantinya akan mengikuti kompetisi duta bahasa di tingkat nasional.

"Tentu tahun kemarin sudah juara kemala dan ridwa maka tradisi itu harus dipertahankan," kata Abdul. (cis)

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas