Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tertangkap Edarkan Sabu, Sutrisno Terancam Tak Saksikan Kelahiran Anak Keduanya

Ia diamankan anggota Unit Reskrim Polsek Kertapati, usai kedapatan menjual belikan narkoba jenis sabu di kawasan tempat tinggalnya tersebut.

Penulis: Slamet Teguh Rahayu
Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Tertangkap Edarkan Sabu, Sutrisno Terancam Tak Saksikan Kelahiran Anak Keduanya
TRIBUN SUMSEL/SLAMET TEGUH
Sutrisno (27), saat diamankan di Mapolsek Kertapati. Ia ditangkap usai mengedarkan sabu di kawasan tempat tinggalnya. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sutrisno (27), warga Jalan Abi Kusno CS Kelurahan Kemang Agung Kecamatan Kertapati ini tampaknya tak bisa melihat kelahiran anak keduanya.

Pasalnya, saat istri tengah mengandung tua, ia malah harus berurusan dengan anggota Polsek Kertapati.

Ia diamankan anggota Unit Reskrim Polsek Kertapati, usai kedapatan menjual belikan narkoba jenis sabu di kawasan tempat tinggalnya tersebut.

Bersama Sutrisno, diamankan barang bukti sabu sebanyak satu paket dan satu pucuk Air Softgun, Rabu (24/8/2016).

"Tertangkapnya pelaku pengedar narkoba ini, bermula berkat adanya laporan masyarakat, yang resah dengan apa yang telah dilakukan Sutrisno ini," ujar Kapolsek Kertapati, Iptu Deli Haris SH didampingi Kanit Reskrim Polsek Kertapati, Ipda M Uzir, Kamis (25/8/2016)

Sementara Sutrisno saat diamankan di Mapolsek Kertapati mengakui segala perbuatannya tersebut. Menurutnya, setidaknya ia sudah sebulan terakhir berprofesi sebagai pengedar narkoba.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, keuntungan yang lumayan saat bertransaksi narkoba itu, membuatnya tertarik menekuni bisnis haram ini.

"Setahun ini saya hanya sebagai pemakai pak, tapi sebulan terakhir ikut menjual. Saya ini hanya mengambil sabu itu dari daerah Kramasan dan mengantarkannya ke pemesan. Kadang saya diupah Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Uangnya saya gunakan untuk membayar kontrakan dan kredit motor pak," ungkapnya.

Sedangkan satu pucuk Air Softgun tersebut, menurutnya hanya untuk berjaga diri, karena profesinya sebagai sopir kerap kali bertemu dengan pelaku kriminal.

"Suratnya lengkap pak dari Perbakin, cuma untuk berjaga-jaga saja. Sudah tiga tahun saya memegang Air Softgun itu. Saya menyesal pak menggunakan narkoba, sehingga saya tidak bisa melihat keliharan anak," katanya.(*)

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas