Manusia Tertua di Dunia dari Sragen, Umurnya 145 Tahun, Sudah Ingin Mati
Seorang pria yang tinggal di Segeran, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, diyakini menjadi manusia tertua di dunia.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria yang tinggal di Segeran, Desa Cemeng, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, Jawa Tengah, diyakini menjadi manusia tertua di dunia.
Pria 145 tahun itu sudah siap mati pada 1992 di usia 122 tahun, tetapi hingga kini, ajal belum juga menjemputnya.
Nama aslinya adalah Sodimejo, tetapi akrab disapa Mbah Gotho. Ia lahir di Sragen pada Desember 1870.
Saat ini, istri dan anak-anaknya sudah meninggal dunia. Anggota keluarga yang tersisa adalah cucu dan cicitnya.
Dari 10 orang bersaudara, Mbah Gotho memiliki umur yang paling panjang.
Selama hidup, Mbah Gotho memiliki empat istri. Istri keempatnya telah meninggal dunia pada tahun 1998.
Batu Nisan
Sebenarnya, Mbah Gotho sudah siap mati pada tahun 1992. Waktu itu ia sudah membuat batu nisan atas nama dirinya, tetapi maut belum juga datang sampai kini.
Saat ini, semua cucunya sudah hidup mandiri, sehingga Mbah Gotho hanya menginginkan satu hal.
"Saya hanya ingin mati. Semua cucu saya sudah mandiri," ujar Mbah Gotho seperti dikutip dari RT, Senin (29/8/2016).
Selama beberapa bulan ini, Mbah Gotho menghabiskan waktu santai untuk mendengarkan radio.
Ia tak lagi menonton televisi karena penglihatannya sudah jauh berkurang-kurang.
Kondisi kesehatannya yang menurun juga membuat Mbah Gotho membutuhkan bantuan sang cucu untuk mandi dan makan.
Ketika ditanya apa rahasianya umur panjang, jawabanya sangat sederhana tetapi tak mudah dilakukan.
"Kuncinya hanya sabar," tambahnya.
Bila memang data kependudukan Mbah Gotho benar, maka berarti ia 24 tahun lebih tua, dari penyandang rekor manusia tertua di dunia, Jeane Calment, yang meninggal di usia 122 tahun pada 1997 silam. (*)