Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengirim Tenaga Kerja Indonesia Ilegal Harus Ditindak Tegas

Puluhan TKI ilegal asal Sulsel ditahan Ditpolair Polda Sulsel karena diketahui pergi ke Malaysia dengan sembunyi-sembunyi dan melewati "jalan tikus".

Editor: Toni Bramantoro

"Ini ada pihak-pihak yang memang mencoba memanfaatkan situasi," kata Herry Haryanto Azumi.

Pihak yang dianggap memanfaatkan situasi itu oleh Hery disebut mafia. Para mafia itu mengetahui tingginya minta masyarakat menjadi TKI kemudian dimanfaatkan untuk mengeruk keuntungan.

"Jadi para mafia ini, tahu betul minat masyarakat menjadi TKI. Meski diketahui mereka tidak punya skill para mafia ini menjanjikan bisa memberangkatkan, Nah meski melalui jalur ilegal, pemberangkatan TKI tidak gratis. Tetap saja calon TKI dimintai uang sebagai jasa transportasi ke negara tujuan," jelasnya.

Dengan begitu, kata Hery, otomatis para TKI yang dibentangkan melalui jalur ilegal tidak mendapat perlindungan dari pemerintah.

"Intinya, jangankan melalui jalur ilegal, yang jalur legal pun banyak mafianya dalam konteks pengiriman calon TKI," kata mantan Ketua Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) itu.

Selain itu, Hery juga berharap pemerintah bertindak tegas kepada PJTKI nakal yang sengaja mengirimkan calon TKI secara ilegal. Hal itu dikarenakan jika PJTKI yang bersangkutan melakukan pengiriman TKI sesuai prosedur, maka tidak banyak keuntungan yang didapat.

"Yang sering terjadi, PJTKI yang tidak dapat order mengirimkan TKI secara legal, maka mereka akhirnya memilih jalan ilegal," selorohnya.

Berita Rekomendasi

Hery juga meminta semua pihak meminimalisir fenomena itu. Terutama elemen masyarakat. Mereka diminta turut memberikan pemahaman terhadap calon TKI.

Herry Haryanto Azumi menghimbau jangan mudah tergoda dengan bujukan mafia.

"Ini adalah hal yang sangat memprihatinkan. Sebab masih untung kalau cuma dideportasi. Yang paling mengerikan kalau mereka diperbudak dan diperjualbelikan,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas