Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Markas Polisi di Pontianak Timur Dikepung Massa

Massa juga memblokade jalan sehingga arus lalu lintas terpaksa dialihkan dan sempat macet.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Markas Polisi di Pontianak Timur Dikepung Massa
Capture Youtube
ILUSTRASI: Kasus penyerangan dan pembakaran markas Polsek Tabir, Merangin, Jambi. 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Ratusan orang berkumpul dan mengepung markas Polsek Pontianak Timur, Jalan Sultan Hamid II, Pontianak, Selasa (30/8/2016) malam.

Massa juga memblokade jalan sehingga arus lalu lintas terpaksa dialihkan dan sempat macet. Mereka juga membakar ban di tengah jalan, sekitar 150 meter dari Mapolsek.

Kepala Polda Kalimantan Barat Irjen Pol Musyafak mengatakan, peristiwa tersebut dipicu oleh kecurigaan warga atas tewasnya seorang warga Jalan Tanjung Raya 1 Kampung Beting berinisial Dy.

Berdasarkan 10 laporan di kepolisian, Dy ditangkap karena diduga melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan pada Selasa kemarin sekitar pukul 16.00 Wita.

Saat penangkapan itu, polisi melepaskan tembakan dan mengenai kaki pelaku. Namun, kata Musyafak, pelaku masih berusaha kabur dengan menceburkan diri ke sungai.

"Mungkin renangnya kurang lihai, akhirnya mungkin pernapasannya sampai dia meninggal karena kena air," kata Musyafak saat ditemui di lokasi, Selasa malam.

Hal itu menimbulkan kecurigaan bagi warga. Mereka berkumpul dan mencari polisi yang menembak pelaku. Informasi yang beredar pun sempat simpang siur terkait penyebab kematian tersangka.

BERITA REKOMENDASI

"Tadi saya sudah bicara dengan pihak keluarga dan pihak keluarga juga sudah memahami, tokoh masyarakat juga sudah memahami," ujar Musyafak.

Sementara itu, perwakilan keluarga Syaiful Mutalib mengatakan tidak akan melanjutkan peristiwa penembakan tersebut. Keluarga Dy juga tidak akan memperpanjang masalah dan diselesaikan secara kekeluargaan.

"Pada intinya pihak keluarga tidak akan menuntut apa pun. Jadi kami menyelesaikan permasalahan dengan damai. Jadi ini dianggap sudah selesai," ujar Syaiful.

Massa bisa dikendalikan setelah jenazah tersangka yang sebelumnya masih berada di dalam mobil ambulans di Mapolsek dibawa keluarga menuju rumah duka.

Hingga pukul 23.30 Wita, polisi bersenjata lengkap dan berpakaian preman masih berjaga di sekitar mapolsek. Satu unit mobil Barracuda juga disiagakan mengantisipasi pergerakan massa. Lalu lintas kembali normal dan kondisi kembali kondusif.


Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas