Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemprov Jabar Bentuk Samsat Tangani Perusahaan Pencemar Sungai Citarum

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, segera membuat sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) untuk menangani limbah di Sungai Citarum.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Pemprov Jabar Bentuk Samsat Tangani Perusahaan Pencemar Sungai Citarum
TRIBUN JABAR/Bukbis Candra Ismet Bey
Gubernur Ahmad Heryawan menyusuri Sungai Citarum bersama Komandan Seskoad Pratimun dan Pangdam Siliwangi Hadi Prasodjo bersama rombongan di wilayah Desa Rancamanyar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (3/6/2016). Pembenahan Sungai Citarum melibatkan sekitar 12.000 orang dari berbagai elemen, kegiatan tersebut menyosialisasikan dan aksi menjaga kebersihan aliran Sungai Citarum dan anak sungainya. TRIBUN JABAR/Bukbis Candra Ismet Bey 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, segera membuat sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) untuk menangani limbah di Sungai Citarum.

Pria yang disapa Aher menilai masih banyak perusahaan membuang limbah ke daerah aliran Sungai Citarum. Upaya penegakan hukum tak memberikan efek jera mereka yang menggunakan beragam modus untuk mengelak.

“Pelanggarannya banyak dan pelanggarnya banyak, sehingga sulit kalau penegakan hukum,” kata Aher di Graha Tirta Siliwangi, Jalan Lombok, Kota Bandung, Rabu (31/8/2016).

Ia menjelaskan samsat ini terdiri dari tim yang menangangi persoalan pencemaran lingkungan di DAS Citarum dengan orientasi penyelesaian masalah.

“Ada unsur Pemprov, TNI, Polri, Kejaksaan, dan unsur kota atau kabupaten,” sambung Aher. “Kita harus berkomitmen menjaga lingkungan."

Samsat akan memanggil satu per satu perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap DAS Citarum. Perusahaan akan diajak diskusi untuk menyelesaikan persoalan di perusahaan masing-masing.

Berita Rekomendasi

Masih banyak perusahaan tak taat aturan membuang limbah. Ada yang tidak mengolah limbahnya, mengolah tidak sempurna, dan membuang limbah ketika terjadi bencana banjir.

“Sekarang lebih baik kesalahan yang ada, perilaku buruk di masyarakat hilang dan berhenti. Bersamaan kita imbau pengolahan sampah dengan baik," kata Aher.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas