Warga Berharap Mentan Jembatani Lingga Jadi Lumbung Beras
Diharapkan, kehadiran orang nomor satu di Kementerian Pertanian tersebut, mempermudah jalan menuju Lingga Lumbung Beras 2020.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, H. Raja Ruslan, menyambut baik rencana kunjungan Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP di negeri “Bunda Tanah Melayu” itu. Diharapkan, kehadiran orang nomor satu di Kementerian Pertanian tersebut, mempermudah jalan menuju Lingga Lumbung Beras 2020.
“Ini sebuah kehormatan dan momentum yang sangat bersejarah dalam perjalanan Kabupaten Lingga ke depan. Sejak Kabupaten Lingga berdiri tahun 2003 lalu, baru kali inilah ada kunjungan pejabat negara setingkat menteri. Karena itu, kita harus menyambutnya dengan prosesi adat melayu,” kata Ketua LAM Kabupaten Lingga yang akrab disapa Datok ini.
Pernyataan itu diungkapkan Datok saat mengikuti rapat koordinasi persiapan penyambutan kunjungan Menteri Pertanian RI di Kabupaten Lingga yang dipimpin oleh Bupati Lingga, H. Alias Wello, S.IP di Gedung Daerah Lingga, Daik, Rabu (31/8/2016). Hadir dalam rapat koordinasi tersebut, para kepala SKPD, LAM dan tokoh masyarakat Lingga.
Bupati Lingga, H. Alias Wello, S.IP yang memimpin rapat koordinasi itu, tak kalah gembiranya mendengar rencana kunjungan Menteri Pertanian di Kabupaten Lingga tersebut. Betapa tidak, gagasan yang diusung selama ini untuk menjadikan Lingga sebagai kawasan penyangga kebutuhan pangan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kepulauan Riau, mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
“Dulu, waktu saya mulai cetak sawah dan menargetkan Lingga jadi lumbung beras pada tahun 2020, banyak orang yang mencibir. Tapi, Alhamdulillah, ternyata apa yang saya impikan itu, bukanlah hal yang mustahil. Lingga sudah mulai jadi produsen beras, meski masih dalam skala kecil,” ungkapnya.
Saat menyampaikan bagaimana ia berjuang dan bertekad menjadikan Lingga merdeka dari ketergantungan beras impor, mata pria berdarah Bugis Bone ini, tampak berkaca – kaca. Ia seperti meresapi bagaimana kesulitan masyarakat yang dipimpinnya itu, karena memiliki ketergantungan beras yang sangat tinggi dari daerah dan negara lain.
“Jika waktunya memungkinkan, saya akan mengajak pak Menteri melihat betapa banyak lahan – lahan kita yang berpotensi dijadikan sawah, tapi dibiarkan terlantar. Jika saya didukung anggaran yang memadai, bukan tidak mungkin Lingga bisa sejajar dengan daerah produsen beras lainnya di Indonesia,” beber Alias.
Menurut mantan Ketua DPRD Lingga ini, Menteri Pertanian RI dijadwalkan mengunjungi Kabupaten Lingga pada hari Rabu, 7 September 2016. Dalam kunjungan kerja tersebut, Menteri Pertanian dijadwalkan melakukan penanaman jagung, sorgum dan penandatanganan prasasti peresmian Monumen Agrominapolitan Kabupaten Lingga di Desa Sungai Besar, Lingga Utara.
“Kita agendakan penanaman jagung dan sorgum di Desa Marok Tua, Singkep Barat. Kemudian kunjungan dan penanaman padi dengan sistem Tabela di lokasi Opsus (Operasi Khusus) cetak sawah baru di Desa Bukit Langkap, Lingga Timur. Selanjutnya, kunjungan ke lokasi cetak sawah yang dibiayai secara swadaya dan penandatanganan prasasti peresmian Monumen Agrominapolitan di Desa Sungai Besar, Lingga Utara,” tambahnya.