Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Tradisi Unik Suku Osing Kemiren Banyuwangi Tiap Awal Bulan Haji, Jemur Kasur Pengantin

Mulai dari menjemur kasur pengantin, hingga memotong ayam untuk tumpeng yang dimakan bersama-sama satu kampung

Editor: Sugiyarto
zoom-in Tradisi Unik Suku Osing Kemiren Banyuwangi Tiap Awal Bulan Haji,  Jemur Kasur Pengantin
Surya/Haorrahman
Tradisi membuat pecel petek untuk tumpeng sewu 

Semua warga mengeluarkan tumpeng dengan lauk khas warga Osing, yaitu pecel pithik alias ayam panggang dengan parutan kelapa. Kekhasan acara ini juga ditambah akan dinyalakan obor di setiap depan pagar rumah warga.

Sebelum Tumpeng Sewu, para perempuan sudah sibuk sejak pagi di dapurnya. Mereka membakar ayam kampung untuk pecel petek.

Seperti yang dilakukan Saonah, sejak pagi dia telah sibuk dengan ayam-ayam kampungnya.

"Ayam-ayam ini telah saya beli dan rawat sejak enam bulan lalu. Ini memang saya khususkan untuk tumpeng sewu," kata Saonah.

Menurut Saonah, kalau membeli ayam kampung dewasa mahal harganya. Satu ekor bisa mencapai Rp 50.000.

Tetapi apabila membeli ayam saat masih kecil dan dirawat, biaya sangat hemat. Untuk Tumpeng Sewu tahun ini, Saonah memotong delapan ayam kampung. Tujuh ayam untuk dibuat tumpeng, dan satu ayam untuk kuah asin.

"Sebenarnya satu rumah hanya diwajibkan satu tumpeng. Kebetulan saja, hari ini banyak teman-teman anak saya datang ke rumah," kata Saonah.

Berita Rekomendasi

Ayam yang dibakar pun dengan cara yang unik. Setelah dibersihkan bulunya, ayam itu didekatkan pada kompor kayu bakar agar lemak dan darahnya mengering. Setelah itu baru dibakar. (haorrahman)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas