Komisi B DPRD Jateng Janji Kawal Perjuangan Nelayan Menuntut Kesejahteraan
Ratusan nelayan ini berunjuk rasa menolak kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ke Jawa Tengah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Setelah satu jam lebih menggelar orasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, perwakilan nelayan yang tergabung dalam Front Nelayan Bersatu akhirnya diterima oleh anggota Komisi B DPRD Jawa Tengah, Senin (5/9/2016).
Ratusan nelayan ini berunjuk rasa menolak kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ke Jawa Tengah sebagai buntut dari Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 2 tahun 2015 tentang Pelarangan Penggunaan Pukat Hela dan Pukat Tarik (cantrang).
Setelah menyampaikan aspirasinya menolak kedatangan Susi ke Jateng, perwakilan nelayan ini keluar dari gedung dewan diikuti oleh anggota Komisi B DPRD Jateng, Riyono.
Anggota dewan dari fraksi PKS ini bahkan ikut berorasi bersama ratusan nelayan.
"Kawan-kawan nelayan hadir di sini untuk menuntut kesejahteraan, untuk anak istri. Oleh karena itu, aspirasi kawan-kawan nelayan, yang jadi keluhan akan kami sampaikan," kata Riyono.
Riyono berjanji di depan para nelayan bahwa Komisi B DPRD Jateng tidak akan berpangku tangan dan akan selalu mengawal perjuangan nelayan menuntut kesejahteraan.
"Komisi B berkomitmen selalu berada di belakang perjuangan para nelayan. Aspirasinya akan kami sampaikan apa adanya, sesuai dengan tuntutan," katanya.
Setelah berdoa, massa nelayan pun membubarkan diri.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan nelayan dari daerah Pati dan Tegal yang gabung dalam Front Nelayan Bersatu menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ke Jawa Tengah, Senin (5/9/2016) di depan kantor Gubernur Jawa Tengah.
Selain berorasi, para nelayan juga bernyanyi menyindir Menteri Susi atas kebijakannya.
"Lir ilir, lir ilir nelayan kocar kacir. Gara-gara susi kentir, gawe permen orak mikir," ujar para demonstran serempak.