Petugas Dinas Pertanian Kudus Temukan Kerbau Kurban Terjangkit Cacing Hati
Petugas dari Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kudus, mengecek kelayakan konsumsi hewan kurban di sejumlah lokasi,
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNNEWS.COM, KUDUS - Petugas dari Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kudus, mengecek kelayakan konsumsi hewan kurban di sejumlah lokasi, Senin (12/9).
Setidaknya, hingga siang hari petugas telah mengecek di 36 tempat penyembelihan hewan kurban.
Baik kurban yang dilaksanakan di masjid, musala, atau lembaga keagamaan lainnya. Hasilnya, petugas menemukan satu hewan kurban yang terjangkit penyakit cacing hati.
"Kita keliling, ke beberapa titik penyembelihan hewan kurban secara acak, untuk mengecek kelayakan konsumsi hasil sembelihan. Petugas menemukan satu kerbau yang terjangkit cacing hati," kata Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kudus, Catur Sulistiyanto.
Kasi Produksi Ternak, Sidi Pramono, mengatakan hewan kurban yang ditemukan terjangkit cacing hati adalah kerbau hasil sembelihan panitia kurban di gedung Jamiatul Hujjaj Kudus (JHK).
Menurut dia, petugas langsung memusnahkan hati kerbau itu, agar tak dikonsumsi.
"Hati yang terjangkit cacing kita musnahkan, kalau dagingnya tak masalah untuk dikonsumsi, tapi jangan lupa dimasak secara benar," tandas Sidi.
Ditambahkan, pengecekan akan terus dilakukan hingga tiga hari ke depan. Dipastikan, selama hari tasyrik masih akan banyak penyembelihan hewan kurban di Kota Kretek.
Ketua Panitia Kurban di Gedung JHK, Ali Murtadlo, mengatakan pada tahun ini pihaknya menyembelih tujuh kerbau dan delapan ekor kambing.
Dari sekian hewan kurban yang disembelih, hanya satu yang ditemukan terjangkit cacing hati.
"Hati hewan yang terjangkit sepenuhnya dibuang," ucapnya.
Ditandaskan, hasil sembelihan hewan kurban itu akan didistribusikan ke para fakir miskin dan orang yang berhak lainnya di seluruh wilayah Kudus.
"Wilayah distribusi kita mencakup sembilan kecamatan yang ada. Setiap kecamatan mendapat alokasi 250 - 300 bungkus," ujar dia. (*)