TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Tian (20) tertunduk lesu saat menyambangi Instalasi Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah untuk menunggu kepulangan jenazah sepupunya Miki (21) yang tewas ditabrak sebuah mobil di Mengwi, Minggu (11/9/2016) bersama kekasihnya, Yuli (21) yang tengah berbadan dua.

Sepasang kekasih asal Sumba Timur, NTT itu ditabrak oleh mobil dari arah berlawanan saat Miki sedang menyalip kendaraan lain ke arah Canggu.

Saat menyalip di tikungan, tiba-tiba dari arah berlawanan terlihat sebuah mobil mengarah ke kendaraan yang dikendarai Miki.

Adu jangkrik antarkedua pengemudi ini pun tak terelakan.

“Motornya sampai masuk ke bawah kolong mobil,” ucapnya.

Tian mengaku saat kejadian, sepupunya bersama kekasihnya tidak menggunakan helm saat berkendara.

Ia pun menyesali hal itu hingga membuat nyawa sepupunya melayang.

Tian semakin sedih, saat Yuli bersama anak yang dikandungnya tewas saat kejadian itu berlangsung.

“Anak yang di kandungnya juga tidak bisa diselamatkan karena kecelakaan itu,” tutur pria yang juga berasal dari Sumba Timur, NTT itu.

Menurut keterangannya, Miki dan Yuli merupakan sepasang kekasih yang belum menikah secara resmi namun akan dikaruniai seorang anak.

Kejadian nahas itu terjadi pada Minggu (11/9/2016) sore sekitar pukul 15.00 Wita.

Sepasang kekasih itu pergi dari kosannya dengan mengendarai sepeda motor Satria FU untuk berkunjung ke rumah temannya yang berada di Canggu.

“Padahal jarak ke kos temannya jauh, kenapa tidak pakai helm pas perginya” sesal Tian sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hingga kini jenazah Miki masih berada di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah.

Tian mengatakan Miki mengalami luka terbuka pada bagian belakang kepala dan beberapa pada wajah.

Sedangkan Yuli masih berada di kamar jenazah RS Kapal, Badung.

Rencananya kedua jenazah akan segera dipulangkan ke kampung halamannya, Selasa (13/9/2016).(*)