Empat Santri Digulung Ombak Pantai Selatan Gunungkidul
Terjangan ombak ganas pantai selatan Gunungkidul kembali memakan korban jiwa.
Editor: Sugiyarto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL – Terjangan ombak ganas pantai selatan Gunungkidul kembali memakan korban jiwa.
Kali ini menimpa empat santri Pondok Pesantren Panatagama, Potorono, Bantul yang hilang tergulung ombak saat berenang di pantai Wediombo, Desa Jepitu, Girisubo, Selasa (13/9/2016).
Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR baru dapat menemukan satu orang santri. Sementara tiga santri lainnya belum dapat dipastikan keberadaanya.
Tim SAR terpaksa menghentikan pecarian karena gelombang tinggi dan air dalam keadaan keruh.
Koordinator SAR wilayah I Pantai Sadeng Sunu Handaka Bayu Sagara menceritakan, peristiwa ini bermula ketika rombongan para santri melakukan kegiatan bhakti sosial di Desa Giripanggung pada hari Minggu (11/9/2016).
Sebanyak 30 santri laki- laki dan 20 santri perempuan dengan 3 orang pendamping melakukan bhakti sosial hingga hari raya Idul Adha (12/9/2016).
Malamnya, para santri memutuskan berkunjung ke pantai. Santri laki-laki dan perempuan menuju pantai Jungwok.
"Para santri tiba di pantai sejak pukul 24.00 WIB. Mereka kemudian bermalam di pantai dan pagi harinya meyempatkan jamaah shalat subuh," ujar Sunu, Selasa (13/9/2016).
Lanjut Sunu, saat beberapa santri bermain di bibir pantai, tiba tiba ombek besar datang dan menggulung para santri sekitar pukul 05.30 WIB. Tim SAR kemudian berusaha melakukan pertolongan.
“Seorang santri yang diketahui bernama Fikri, 16 berhasil kita selamatkan, kita tarik menggunakan papan selancar, dan langsung diberikan pertolongan ke pokso SAR,” ucapnya.
Sementara, tiga santri lainnya masing-masing Alam,16, warga Samarinda, Kalimatan Timur, Alifsyah, 16, Balikpapan, Kalimantan Timur, serta Hade, 16, warga Jakarta masih belum bisa ditemukan.
Tim SAR pun melakukan pencarianmenggunakan kapal maupun pemantauan jalur darat, namun sampai petang, pencarian belum membuahkan hasil. Akhirnya, pencarian korban tetap dilanjutkan hingga tiga hari ke depan.
”Korban masih sulit diketahui posisinya, karena sudah gelap, dan air juga keruh maka pencarian kita hentikan sementara,” katanya.
Sementara itu, Kaposlek Girisubo AKP Mustakim mengatakan, dari laporan yang masuk, sebanyak 27 orang santri yang berad di di pantai Wediombo.
Dari jumlah tersebut sembilan santri yang diketahui bermain-main dan berenang di pantai.
”Jadi sembilan santri bermain air dan yang terseret ombak empat orang, untuk korban selamat, langsung di bawa ke Puskesmas guna mendapatkan pertolongan," pungkasnya. (*)