Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hilang Tiga Hari, Gadis 20 Tahun Ditemukan Tewas di Septic Tank

Tewasnya perempuan yang dikenal kalem itu secara tragis membuat masyarakat sekitar sangat prihatin.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Hilang Tiga Hari, Gadis 20 Tahun Ditemukan Tewas di Septic Tank
KOMPAS.com/ Ahmad Winarno
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Mayonal Putra

TRIBUNNEWS.COM, SIAK - Belum selesai kehebohan nyawa tukang tempe dihabisi rekannya secara sadis, kini masyarakat Kampung Mengkapan, Kecamatan Sei Apit, Kabupaten Siak, kembali digegerkan dengan pembunuhan terhadap seorang perempuan muda bernama Kurniati alias Nia, 20 tahun.

Jasad Nia ditemukan di dalam septic tank, yang hanya berjarak 50 meter dari rumahnya.

Tewasnya perempuan yang dikenal kalem itu secara tragis membuat masyarakat sekitar sangat prihatin. Tidak seorang pun yang mengira nyawa Nia melayang seperti itu di tangan orang jahat.

Jufri, abang korban, hingga sekarang belum bisa diminta keterangan secara resmi oleh pihak kepolisian.

Ia syok. Apalagi, dirinyalah yang pertama kali menemukan jasad Nia, Minggu (11/9/2016) malam, ketika keluarganya yang dibantu masyarakat ramai-ramai melakukan pencarian.

Malam itu terhitung sudah tiga hari Nia hilang atau tidak pulang ke rumah.

Berita Rekomendasi

Yang paling menyedihkan, jasad Nia ditemukan bertepatan pula di malam takbiran Idul Adha 1437 H, pada Minggu malam pukul 22.00 WIB.

Menurut pihak kepolisian, Nia diduga sebagai korban pembunuhan. Hingga Senin (12/9/2016) malam belum terungkap siapa pelaku pembunuhan.

"Mengherankan sekali, kok bisa terjadi orang meninggal dalam septic tank. Jelas ini pembunuhan. Kami minta polisi untuk mengungkap kasus ini sesegera mungkin," kata Ranti, warga setempat.

Ranti dan keluarga merasa ketakutan hingga pelaku pembunuhan diringkus. Menurut dia, warga lainnya di Mengkapan merasakan hal sama.

Mereka tidak ingin lagi ada korban berikutnya. Kasus pembunuhan sadis itu membuat suasana kampung itu terasa horor.

"Kami takut, anak-anak saya juga ketakutan. Sebelum pelaku pembunuhan ditangkap, warga di sini terus dilanda kecemasan saat menjalankan aktifitas sehari-hari," tuturnya.

Kapolres Siak AKBP Restika Pardamean Nainggolan mengatakan, keluarga korban masih syok sehingga belum bisa dimintai keterangan. Namun begitu, polisi terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus tersebut.

Ia mengimbau warga untuk bekerjasama dalam memberikan informasi apapun yang mengarah pada kasus pembunuhan sadis itu.

"Kami minta masyarakat proaktif membantu kami mengungkap kasus ini. Tolong doakan juga agar bisa cepat diungkap," kata dia.

Kapolres mengemukakan, pada Sabtu (10/9/2016) siang, abang kandung korban Jufri datang dengan raut muka cemas ke markas Polsek Sei Apit. Ia melaporkan adik kandungnya bernama Kurniawati alias Nia telah hilang atau tidak pulang ke rumah sejak Jumat (9/9/2016).

"Menurut keterangan Jufri, korban tidak diketahui keberadaannya sejak pukul 17.00 WIB di hari Jumat itu. Ditunggu sampai malam dan hingga Sabtu, korban juga belum pulang," kata dia.

AKBP Restika melanjutkan, sementara berdasarkan keterangan kakak Nia yang lain, bernama Suriati, pada Jumat malam itu, Nia sempat berkumpul dengan teman-temannya.

Lalu ia melihat Nia menuju ke belakang rumahnya. Ia tidak tahu pasti tujuan adiknya itu ke belakang rumah.

"Sepengetahuan si kakak, korban (Nia) pergi ke belakang rumah untuk buang air. Di rumah keluarga itu, toilet terpisah dari rumah. Sehingga kakak korban tidak menaruh rasa curiga sama sekali," jelas Kapolres.

Setelah itu, Suriati tak mengetahui keberadaan adiknya. Ia sudah berupaya mencari korban. Ia sudah berkeliling dari rumah tetangga ke tetangga lainnya. Namun, tak seorang pun tetangganya yang mengetahui keberadaan Nia.

Pencarian terus berlanjut hingga Sabtu dan Minggu. Warga menyisir kampung Mengkapan untuk mencari Nia.

"Pada malam takbiran (Minggu malam), sekira pukul 20.00 WIB, kelurga korban dan para tetangga masih berkeliling mencari korban. Tetapi tetap tidak menemukan Nia," kata dia.

Pada saat bersamaan di malam itu Jufri menemukan celana pendek dan celana dalam milik Nia di belakang rumah seorang tetangga. Jarak antara tempat penemuan celana pendek dan celana dalam korban dengan rumah tetangga itu sekitar dua meter.

Sekitar pukul 22.00 WIB, Jufri membuka penutup septic tank yang ada di belakang rumah tetangganya itu.

"Jufri terperanjat kala membuka penutup septic tank, menemukan Nia sudah tidak bernyawa. Jufri syok dan sangat terpukul," kata Kapolres.

Warga langsung menghubungi Polsek Sei Apit. Tidak lama kemudian, personil Polsek Sei Apit dan Reskrim Polres Siak tiba di lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah Nia.

"Setelah dilakukan pemeriksaan awal, jenazah korban dibawa ke RSUD Siak untuk visum et repertum," paparnya.

Menurut AKBP Restika, saat ditemukan, pakaian bagian bawah Nia sudah tidak ada.

Dikatakannya, jarak antara tempat penemuan celana pendek dan celana dalam korban dengan tempat pembuangan tinja (septic tank) sekitar 50 cm.

“Mengenai abang korban, Jufri, kenapa sampai berpikiran membuka tutup septic tank, belum diketahui alasannya. Ia masih syok, belum bisa dimintai keterangan,” paparnya.

"Kita sudah mengambil barang bukti, memeriksa saksi-saksi dan terus melakukan penyelidikan. Doakan saja cepat terungkap," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas