Santri yang Hilang Diseret Buaya Ditemukan Tewas Satu Kilometer Dari TKP
Sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian tim menemukan jenazah korban mengapung dengan kondisi muka dan bagian kaki ada luka sayatan gigitan buaya.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, TAPAKTUAN - Noval Firmansyah (13), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Terpadu Darusysyuhada, Gampong Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan, Kabupaten Aceh Selatan akhirnya ditemukan Tim SAR Aceh Selatan, Minggu (11/9/2016).
Noval yang sebelumnya hilang dimangsa buaya, Jumat (9/9/2016) sekira pukul 08.45 WIB ditemukan tewas sekitar satu kilometer dari tempat kejadian.
Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, May Fendri SE kepada Serambi (Tribunnews.com network) mengatakan, tim SAR yang beranggotakan tujuh orang bergerak menyisir daerah sungai dimaksud sekira pukul 07.00 WIB.
Sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian tim menemukan jenazah korban mengapung dengan kondisi muka dan bagian kaki ada luka sayatan gigitan buaya.
“Tim sempat merencanakan menyelam ke dasar sungai namun sebelum rencana itu dilaksanakan korban ditemukan dalam posisi mengapung,” kata May Fendri.
Usai dievakuasi oleh tim gabungan dari Basarnas Pos Meulaboh, TNI/Polri, SAR Aceh Selatan, BPBD Aceh Selatan, Satgaskom RAPI Aceh Selatan dan Satpol PP, jenazah korban dibawa ke Puskesmas Kluet Selatan untuk kepentingan autopsi.
Selanjutnya jenazah almarhum dibawa pulang dan dikebumikan di kompleks pesantren tempat dimana selama ini remaja asal Batam itu menimba ilmu.
“Kita berharap musibah ini menjadi peringatan buat kita semua agar selalu waspada saat berada di sungai tersebut,” pungkas May Fendri.
Sebelumnya, Ketua RAPI Aceh Selatan, Indra Giwank (JZ01TJ) menyebutkan, korban ditemukan dalam posisi mengapung di belakang rumah seorang warga bernama Abdullah pada jarak beberapa ratus meter arah ke hilir dari lokasi kejadian.
Kondisi korban saat ditemukan sudah tidak bernyawa namun secara umum fisiknya masih utuh kecuali ada beberapa bagian bekas gigitan dan cakaran makhluk pemangsa tersebut.
Menurut Indra, sejak menerima laporan kejadian sejumlah relawan RAPI Aceh Selatan bersama personel lainnya dari berbagai unsur ikut bergabung melakukan pencarian. “Insya Allah dalam kondisi bagaimana pun relawan RAPI tetap terlibat melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan,” kata Indra.(serambi indonesia/tz)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.