Cerita Mistis tentang Sungai Pemali yang Menewaskan 5 Anak Panti Asuhan Saat Cuci Jeroan Kurban
Sungai Pemali yang membelah Kabupaten Brebes menyimpan banyak cerita beraroma mistis.
Editor: Malvyandie Haryadi

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNNEWS.COM,BREBES - Sungai Pemali yang membelah Kabupaten Brebes menyimpan banyak cerita beraroma mistis.
Setelah kejadian lima anak panti asuhan tewas tenggelam di Sungai Pemali, Kelurahan Kauman, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, cerita mistis pun beredar di masyarakat.
"Kelima anak-anak yang tenggelam itu bukan asli warga Kauman. Yang tenggelam di Sungai Pemali Brebes rata-rata memang bukan warga Kauman. Penunggunya lebih suka warga luar," kata seorang warga Kauman, Yopi AE (35)
Entah benar atau tidak, namun pria berkepala plontos itu mengaku sudah beberapa kali keganasan aliran Sungai Pemali memakan korban jiwa.
"Sudah banyak yang meninggal di Pemali. Meskipun mereka tenggelam di Pemali yang ikut kelurahan Kauman, lagi-lagi korbannya bukan warga Kauman," sambung dia.
Ia tidak tahu kenapa belum ada satu pun warga Kauman yang notabene bersebelahan dengan Sungai Pemali yang jadi korban.
Sejak kecil, ia sering mandi bersama teman-temannya di sungai yang mempunyai daerah aliran sungai di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal itu. Namun, Yopie bersyukur tidak pernah terjadi apa-apa dengannya yang merupakan warga asli Kauman itu.
Ia menceritakan, pinggiran Pemali di Kauman kerap dijadikan tempat untuk memancing. Pada awal 2016 lalu, ada kejadian yang janggal.
"Saat itu, banyak yang mancing baik orang Kauman maupun dari luar Kauman. Ada orang luar Kauman yang mendapatkan lima ikan besar-besar. Ia pun membawa pulang ikan tersebut dan memasaknya," jelas Yopie.
Menurutnya, saat itu, yang mendapatkan ikan banyak hanya orang itu. Warga lain yang juga ikut mancing yang merupakan warga Kauman tidak ada satu pun ikan menyangkut di kail mereka.
Setelah dibawa pulang, lanjut dia, pada malam harinya, pria itu mengaku didatangi seorang perempuan cantik yang meminta untuk mengembalikan ikan yang dibawanya.
Keesokan harinya, pria tersebut pun demam hingga beberapa hari. Namun, hal lebih parah tidak terjadi pada dia.
"Dia pun kembali lagi ke Pemali, ngomongnya mau minta maaf karena sudah memakan ikan di situ. Dan anehnya, jumlah ikan yang ditangkap dan anak yang meninggal itu sama, yakni lima," terangnya.