Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kades Kehabisan Akal untuk Menertibkan Prostitusi di Semak-semak yang Layani Anak-anak Sekolah

Ia mengaku setiap ada upaya penertiban dari tim gabungan, mereka diajak kucing-kucingan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kades Kehabisan Akal untuk Menertibkan Prostitusi di Semak-semak yang Layani Anak-anak Sekolah
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara
Sebuah gubuk yang menjadi tempat para PSK beroperasi tampak lengang, Selasa (13/9/2016) sore. Gubuk-gubuk PSK ini terdapat di Jalan Himalaya Utara III, Banjar Kerta Sari, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR- Terkait adanya tempat prostitusi di semak-semak murah meriah yang menjadi langganan anak-anak, Ketua Harian Pusat Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kota Denpasar, Luh Putu Sri Anggreni mengancam tidak akan memberikan dana untuk Satgas Perlindungan anak di wilayah setempat.

"Karena kami sudah lakukan pembekalan kepada babin-babin dan kaur-kaur kadus. Jangan harapkan dianggarkan dengan dana desa pos satgas PA (Perlindungan Anak)," kata Sri Anggreni kepada Tribun Bali, Rabu (14/9/2016).

Seperti diberitakan, Kepala Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, AA Ngurah Arwatha mengaku sudah kehabisan akal untuk menertiban tempat esek-esek yang berlokasi di semak-semak tersebut.

Ia mengaku setiap ada upaya penertiban dari tim gabungan, mereka diajak kucing-kucingan.

"Tiang sudah beberapa kali tertibkan dengan satpol pp dan tim gabungan, dibuat kucing-kucingan semuanya," kata Arwatha.

Tarif PSK di lokalisasi terselubung di kawasan Jalan Himalaya Utara III, Banjar Kerta Sari, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara ini super murah, yakni Rp 30 ribu sampai Rp 50 ribu.

Adanya pelanggan dari kalangan anak-anak terungkap saat seorang warga sekitar melaporkan fenomena ini kepada Tribun Bali.

Berita Rekomendasi

Setiap hari khususnya saat malam minggu, kata warga yang enggan namanya disebut itu banyak anak-anak sekolahan yang datang untuk menyewa PSK di sana.

Sekedar diketahui, aktivitas para pekerja seks komersial (PSK) di Jalan Himalaya Utara III, Banjar Kerta Sari, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara, Bali sangat meresahkan.

Akhir Mei 2016 lalu, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, kepolisian, dan aparat desa sempat merazia lokalisasi di semak-semak ini.

Waktu itu ada beberapa PSK yang digiring ke kantor Satpol PP Denpasar.

Para PSK itu kemudian diklaim telah dipulangkan ke daerah asalnya.

Namun, alih-alih tempat prostitusi liar itu tutup, justru besoknya kembali buka.

Dikonfirmasi tadi malam, Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, kaget juga mendengar tempat prostitusi terselubung ini kembali beroperasi.

Padahal, kata dia, sejumlah PSK di sana sudah dipulangkan ke daerah asalnya melalui dinas sosial. (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas