Bermodal Pistol Mainan, Polisi Gadungan Embat Enam Motor di Samarinda
Bermodal status polisi palsu, sangkur dan pistol mainan, Rahmat merampas enam motor dan 11 telepon seluler. Kemarin ia tersungkur kena tembak polisi.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jajaran Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda menciduk Rahmat yang selama ini mengaku polisi untuk memeras korbannya.
Agar penampilannya seperti polisi kebanyakan, pria berusia 38 tahun ini melengkapi dirinya dengan aksesoris seperti sangkur, dan pistol mainan. Korban akhirnya terpedaya dan mau memberikan uang kepada Rahmat.
Selama menjadi polisi gadungan Rahmat berhasil mengembat motor korban enam kali, merampas 11 unit telepon seluler. Motor hasil rampasan ia jual kepada Adi Naga, kenalannya di Pasar Segiri.
"Motor yang saya bawa langsung saya jual di Pasar Segiri, setiap kali beraksi saya membawa senjata mainan dan sangkur," cerita Rahmat yang dicidiuk di Jalan Embun Suryana, Sambutan, Rabu (14/9/2016) petang.
Polisi sementara baru mengamankan barang bukti berupa dua unit motor, senjata mainan dan pisau sangkur. Sedangkan motor sisa hasil kejahatannya masih dicari.
Ketika diminta menurunkan barang bukti motor hasil rampasannya, polisi secara terukur menembak paha dan betis kaki kanan Rahmat karena melawan.
"Pelaku kerap mengaku sebagai polisi saat menjalankan aksinya. Laporan dari warga kita telusuri, akhirnya kami dapat amankan pelaku. Sempat melawan juga pelaku, mau tidak mau kami beri tembakan," ucap Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Yusuf.
"Kami akan berkoordinasi dengan polsek-polsek guna mencari motor rampasan lainnya," imbuh dia.