Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Segera Tindaklanjuti Laporan Wartawan Tribun Jabar Korban Intimidasi

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus, segera menindaklanjuti laporan wartawan Tribun Jabar Moh Zezen Zainal M, korban intimidasi.

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
zoom-in Polisi Segera Tindaklanjuti Laporan Wartawan Tribun Jabar Korban Intimidasi
www.thinkstockphotos.co.uk
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Yusri Yunus, mempersilakan Moh Zezen Zainal M melapor atas intimadisi dan teror yang mengarah kepadanya.

Kepolisian akan menindaklanjuti laporan resmi Zezen, wartawan Tribun Jabar yang mengalami intimidasi dari orang tak dikenal mengaku anggota ormas tertentu.

Baca: Beritakan Anggaran PON, Wartawan Tribun Jabar Terima Ancaman

“Kalau memang merasa terusik dipersilakan buat laporan. Siapkan juga bukti-buktinya,” kata Yusri kepada Tribun Jabar melalui pesan singkat, Selasa (20/9/2016).

Yusri menyarankan kepada Zezen segera melaporkan. Terkait pasal yang akan dikenakan nanti tergantung hasil pemeriksaan.

“Nanti diperiksa dulu alat bukti yang diserahkan, kalau ternyata sudah ada dua alat bukti atau lebih yang sesuai, baru bisa diproses,” kata Yusri.

Berita Rekomendasi

Baca: Dua Pria Bertato Intimidasi Istri Wartawan Tribun Jabar

Zezen menerima intimidasi dari orang tak dikenal karena berita yang ditulisnya. Ia biasa meliput di Gedung Sate atau di lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar.

Ia menjelaskan berita yang terbit di Harian Tribun Jabar pada Sabtu (17/9/2016) menyoal penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XIX 2016.

“Berita itu tayang pada koran cetak Tribun Jabar dan menjadi headline halaman pertama dengan judul 'Menpora Ingatkan PB PON. Hati-hati Penggunaan Dana. Jangan Sampai Kasus PON Riau Terulang,'” kata Zezen, Selasa (20/9/2016).

Intimidasi Zezen terima pada Sabtu (17/9/2016) sekitar pukul 10.59 WIB. Pesan singkat dari seseorang dengan nomor tak dikenal masuk ke ponsel Zezen. Pengirim pesan menanyakan keberadaan Zezen.

"Beberapa menit kemudian nomor tersebut menelpon ke nomor saya, tapi tidak terangkat karena ponsel saya sedang diisi baterainya. Ketika melihat ada panggilan tak terjawab dan SMS, saya berinisiatif menelpon nomor bersangkutan namun tidak dijawab,” lanjut Zezen.

Tak lama nomor tersebut kembali mengirim beberapa pesan singkat bernada ancaman. Pengirim meminta Zezen tak lagi memberitakan hal-hal sensitif terkait PB PON seperti penggunaan dana, dan lainnya. 

"Si pemilik ponsel juga melontarkan beberapa fitnah,” kata Zezen.

Intimidasi kembali dialami Zezen pukul 14.26 WIB. Ia mendapat pesan singkat dari nomor lain dan menggunakan nama lain. Pengirim pesan singkat mengaku anggota lembaga swada masyarakat.

“Pengirim pesan singkat yang kedua ini menelpon saya. Saya angkat. Dalam perbincangan tersebut dia menyatakan keberatannya dengan berita yang saya buat dan tayang pada Sabtu itu,” kata Zezen.

Menurut dia pria yang mengaku anggota LSM itu ingin bertemu dengannya. Teman-teman pengirim pesan merasa tersinggung dengan pemberitaaan tersebut. Dia juga mengancam akan mendatanginya.

"Dia mengaku sudah tahu tempat tinggal saya. Dia bahkan mengancam akan membuat saya kapok bila masih terus membuat berita-berita yang mengkritisi PB PON. Dia dan beberapa orang yang terdengar di suara telepon mengancam akan menghabisi saya dan karier saya di Tribun Jabar,” kata Zezen.

Zezen menambahkan intimidasi dan teror terus bermunculan pada hari yang sama. Ia mendapatkan telepon dari nomor berbeda sekitar pukul 15.32 WIB. Orang yang menelpon mengaku sebagai anggota sebuah ormas.

"Singkatnya dalam perbincangan itu orang ketiga ini bersama orang pertama dan kedua yang mengirim pesan singkat dan meminta saya menghentikan pemberitaan-pemberitaan yang mengkritisi PB PON apalagi menulis hal-hal yang sensitif. Kembali ancaman pun kembali dilontarkan,” kata Zezen.

Zezen telah menyarankan kepada mereka dan pihak yang berkeberatan menyampaikan hak jawab kepada redaksi Tribun Jabar. Mereka malah mengancam akan datang dan membuat kekerasan di Tribun Jabar.

“Saya pun dalam beberapa perbincangan dengan tiga orang berbeda itu sempat menanyakan mengapa mereka keberatan. Karena saya tidak merasa memberitakan mengenai ormas atau LSM mereka. Yang saya beritakan hanya berita normatif mengenai warning dari Kemenpora kepada PB PON agar hati-hati menggunakan dana PON sehingga kasus PON Riau tidak terulang di PON Jabar,” kata Zezen.

Zezen mengatakan, ancaman baru berhenti sekitar pukul 16.30 WIB setelah mematikan ponsel.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas