Pasar Inpres Inderalaya Terbakar, 200 Kios Pedagang Hangus
Dia mengaku akibat peristiwa kebakaran itu, keluarganya menderita kerugian mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM,INDERALAYA - Kebakaran gedung tiga lantai pasar Inpres Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), menghangsukan lebih kurang 200 kios milik pedagang.
Sebanyak 200 kios milik pedagang yang hangus terbakar itu, umumnya pedagang yang menjajakan baju, batik, dan peralatan rumah tangga lainnya.
Hingga Minggu (25/9/2016) pagi sekitar pukul 07.00, api masih menyala di beberapa bagian tengah gedung pasar.
Melihat situasi itu, sejumlah warga bersama personil Polres Ogan Ilir berupaya memadamkan api menggunakan peralatan seadanya hingga diyakini bahwa api benar-benar padam.
Selain memadamkan api, terlihat juga sejumlah personil bersenjata nampak berjaga-jaga di seputar lokasi pasar Inpres Inderalaya yang terbakar untuk menghindari terjadinya penjarahan sisa-sisa barang milik pedagang yang luput dari sasaran ganasnya sijago merah.
Menurut Kotfir (44), salah satu pedagang yang kios dagangan pakaian miliknya terbakar sangat menyayangkan lambannya proses pemadaman api yang dilakukan oleh pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemda Kabupaten OI.
Karena, mobil PBK sulit menuju lokasi titik api untuk melakukan pemadaman akibat terhalang kondisi jalan pasar yang sempit. Lanjutnya, barulah tiga jam kemudian tepatnya pukul 22.00 api baru bisa dipadamkan.
"Kami minta kepada bapak Bupati OI, untuk ditata kembali akses jalan dan kaki lima, agar pada saat terjadi kebakaran PBK cepat masuk ke lokasi. Kemudian, ditempatkan fasilitas mesin pompa atau hydrant dibeberapa titik dilokasi pasar, pengadaan mobil PBK agar ditambah, agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali," pinta Kotfir, Minggu (25/9/2016).
Dia mengaku akibat peristiwa kebakaran itu, keluarganya menderita kerugian mencapai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
"Kalau toko saya, hanya bagian pagar dan bangunannya saja yang hangus terbakar. Alhamdulillah, semua barang dagangan bisa diselamatkan. Akan tetapi, toko kakak saya yang berada di sebelah, semua barang hangus terbakar," sesal Kotfir.
Pantauan di lokasi, sejumlah para pedagang tengah mengevakuasi sisa barang dagangan mereka yang luput dari sasaran sijago merah, khususnya pedagang yang menjajakan dagangan seperti pakaian, baju, celana, butik, songket dan peralatan rumah tangga.
"Semuanya habis pak, hanya menyisakan 30 persen barang dagangan, sisanya hangus tebakar," ujar Siti seorang pedagang pakaian yabg tokonya ludes dilahap sijago merah.
Kapolres OI AKBP M Arief Rifai SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Ginanjar Aliya Sukmana SIK menerangkan, dari hasil penyelidikkan yang dihimpun termasuk memeriksa sejumlah saksi menyebutkan, penyebab kebakaran diduga akibat terjadinya arus pendek listrik di salah satu pemilik los.
"Akan tetapi, saat ini, masih kita lakukan upaya penyelidikkan dengan menerjunkan tim Identifikasi yang langsung melakukan olah TKP. Dugaan awal kita, kebakaran disebabkan terjadinya arus pendek listrik di salah satu los milik pedagang," ujar Kapolres OI.(Sripoku.com/Beri Supriyadi)