Bukan Puing Pesawat, Ini Analisa LAPAN dan Astronom soal Benda Angkasa yang Jatuh di Sumenep
Analisis lebih lanjut oleh Lapan dan astronom amatir Ma'rufin Sudibyo mengungkap sejumlah faktor yang semakin menguatkan dugaan tersebut.
Editor: Robertus Rimawan
Sementara itu, tingkat dua roket atau upperstage akan mengantarkan muatan ke ketinggian orbit, sekitar 35.000 kilometer dari permukaan bumi.
Bagian roket itu tidak akan mendarat kembali ke bumi, tetapi tertinggal sebagai sampah antariksa.
Tingkat dua roket terdiri dari bahan bakar cair berupa minyak tanah yang diolah khusus sebagai Rocket Propellant-1 (RP-1).
"Jadi yang jatuh di Sumenep diduga tangki bahan bakar dari roket," katanya.
Sebagian tangki bahan bakar mungkin telah terbakar saat memasuki atmosfer.
Bagian yang jatuh mungkin terbuat dari material komposit sehingga lebih tahan saat bergesekan dengan atmosfer.
"Mungkin komposit yang lebih kuat, hanya sejenis dengan komposit karbon," kata Thomas.
Dari foto, benda misterius yang jatuh di Sumenep sangat mirip dengan tangki bahan bakar Falcon 9. Namun, Thomas mengatakan, pihaknya masih perlu menganalisis untuk memastikan.
Saat ini, pemeriksa dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) ditugaskan untuk mengamankan benda tersebut untuk dianalisis. (Kompas.com/Yunanto Wiji Utomo)