Mereka Menyiramkan Bensin, Mengusir Staf DPRD Gowa Sambil Acungkan Parang
"Mana anggota dewan? Mana? Mana?" Teriakan itu bagai guntur ketika massa berpengikat kepala menguasai DPRD Kabupaten Gowa.
Editor: Y Gustaman
Petugas kebakaran tiba setengah jam setelah api mulai menari di atap gedung DPRD Kabupaten Gowa. Massa membuka jalan, tiga unit mobil pemadam kebakaran masuk ke kompleks anggota dewan. Sekitar pukul 14.26 Wita api padam, massa bubar dan kembali ke markas di Jalan Istana.
Petugas pemadam kebakaran tampak memadamkan api. Massa Pengunjuk rasa dari keluarga kerajaan Gowa mengamuk di Kantor DPRD Gowa, Senin (26/9). Mereka bahkan membakar ruang rapat paripurna dan merusak mobil randis yang terparkir di parkiran. TRIBUN TIMUR/WA ODE NURMIN
Wakil Kapolda Sulsel, Brigjen Gatot Eddie Pramono, tiba beberapa menit pascapembakaran segera melihat ruang paripurna dan menuju lantai atas yang tembus ke jalan menuju ruang komisi. Ia lalu turun melalui tangga dekat ruang Komisi II.
"Sudah ada yang kita curigai. Barang bukti CCTV sudah kita amankan. Segera kita akan tangkap pelaku sesuai penegakan hukum. Ini sudah melawan norma hukum dengan membakar, termasuk tindakan anarkis, " kata Gatot saat itu.
Polisi sepertinya kecolongan karena terlambat datang ketika petugas pemadam kebakaran memadamkam api dan massa meninggalkan lokasi. Setelah itu polisi tiba.
Kapolda Sulsel Irjen Anton Charliyan mendengar aksi massa yang mengatasnamakan pendukung keluarga Kerajaan Gowa berlangsung di bawah jembatan layang dan kantor Gubernur Sulsel.
Raja ke-37 Gowa Andi Maddusila Andi Idjo (jaket kulit) bersama Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan menggelar konferensi pers di Polres Gowa, menyoal massa yang membakar gedung DPRD Kabupaten Gowa, Senin (26/9/2016) siang. TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI LOBUBUN
"Ternyata ada oknum yang membelokkan (massa, red) ke DPRD Kabupaten Gowa. Jadi fokus penjagaan kita bukan di DPRD," ujar Anton saat menggelar konferensi pers bersama Raja Gowa Andi Maddusila Andi Idjo di Polres Gowa pada Senin malam.
Anton menduga pembakaran gedung didalangi pihak ketiga yang mencoba memanfaatkan situasi memanas antara kubu pendukung dan penolak Perda LAD.
Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Anton Charliyan meninjau gedung DPRD Kabupaten Gowa yang dibakar massa pengunjuk rasa pada Senin (26/9/2016) siang. TRIBUN TIMUR/FAHRIZAL SYAM
"Saya takut ada pihak ketiga yang bermain. Karena sebetulnya kedua belah pihak sudah sepakat untuk menahan diri. Dalam satu dua hari ini saya akan membuka CCTV karena sudah jelas," ujar dia.
"Bisa saja ada oknum tertentu yang memanfaatkan agar kedua kubu jadinya terpecah. Jangan sampai terpancing. Kedua belah pihak jangan bertikai, agar menahan diri. Belum tentu satu pihak."
Bupati Gowa Adnan Purichta Ichan Yasin Limpo baru bisa ditemui sekira pukul 19.30 Wita dik antornya. Dia baru saja rapat dengan Forkompimda.
Petugas pemadam kebakaran tampak memadamkan api. Massa Pengunjuk rasa dari keluarga kerajaan Gowa mengamuk di Kantor DPRD Gowa, Senin (26/9). Mereka bahkan membakar ruang rapat paripurna dan merusak mobil randis yang terparkir di parkiran.
"Kita percayakan dan serahkan sepenuhnya kepada Polres dan Polda. Negara ini adalah negara hukum. Karena yang rusak adalah DPRD jadi bisa ditanya langsung ke yang bersangkutan," kata Adnan.
Ketua DPRD Gowa, Anzar Zainal Bate, mengaku sedang rapat saat kejadian.
"Saya dapat telepon jika kantor dibakar. Saya kan lagi mau rapat tentang pembangunan Masjid Raya. Kita sudah melapor. Saya serahkan ke Sekwan, " ujar Anzar.
Akibat pembakaran gedung Anzar memastikan agenda DPRD Kabupaten Gowa akan tetap berjalan seperti biasanya.
"Kita masih punya ruangan di sayap kiri. Karena itu tidak terbakar. Kalau kerugian saya belum tahu itu. Yang pasti agenda akan tetap berjalan," ia menambahkan.