Punggung Diusap, Tangan Dimas Kanjeng Keluarkan Uang Gaib Ratusan Juta Rupiah
Setelah tangannya ditarik, tiba-tiba muncul segepok uang, yang langsung dihamburkannya ke lantai.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Nama Dimas Kanjeng Taat Pribadi tengah menjadi sorotan masyarakat, terutama di wilayah Jawa Timur.
Betapa tidak, pria yang dikenal bisa menggandakan uang ini ditangkap oleh Kepolisian Daerah Jatim dibantu Kepolisian Resor Probolinggo.
Dimas diduga menjadi otak di balik kasus pembunuhan dua anggota padepokannya, yakni Ismail Hidayah dan Abdul Ghani.
Tak tanggung-tanggung, untuk menangkap pria tersebut, Polda Jatim mengerahkan setidaknya 1.300 anggota dibantu 400 anggota Polres Probolinggo.
Bukan cuma itu, polisi juga menyertakan pemuka agama dari Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah untuk membantu menenangkan ribuan santri Dimas.
Tak banyak yang tahu, tiga tahun sebelum penangkapan, Dimas pernah mengadakan acara pembagian santunan yang juga dihadiri sejumlah perwira kepolisian dan TNI.
Pembagian santunan itu dilakukan di padepokan milik Dimas di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, dan dihadiri sekitar 10.000 orang pada Rabu tanggal 31 Juli 2013.
Mereka mengantri untuk menerima santunan masing-masing sebesar Rp 100.000,-.
Pembagian santunan berlangsung tertib dengan pengawasan ketat dari petugas kepolisian.
Sebelum acara pembagian santunan dimulai, Dimas Kanjeng Taat Pribadi di depan belasan wartawan cetak dan elektronik, kembali mengulangi atraksinya, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dimas yang dibantu sekretaris pribadinya yakni, Yono meminta supaya memindahkan kursi kosong di tempat yang lega, supaya atraksinya bisa ditonton wartawan.
"Ini kosong kursinya, ya," ujar Yono sembali membolak balik kursi tersebut berkali-kali.
Sejurus kemudian, Dimas duduk di kursi yang disediakan tersebut.
![dimas-uang-ghaib.jpg](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dimas-uang-ghaib.jpg)
Dimas Kanjeng dengan uang ghaib yang ia pegang
Lantas dia meletakkan kedua tangannya di belakang punggungnya, sembari menawari kepada wartawan, hendak menarik uang pecahan asing atau rupiah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.