Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kerbau Pejantan Tanpa Nama Asal Pampangan Jadi Idola Penonton Kontes

Memasuki arena lapangan seekor kerbau pejantan milik Rasyid mendapat tepuk tangan meriah penonton. Inilah keunggulan kerbau tanpa nama.

Penulis: Welly Hadinata
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kerbau Pejantan Tanpa Nama Asal Pampangan Jadi Idola Penonton Kontes
Sriwijaya Post/Welly Hadinata
Kerbau jantan tanpa nama seberat 750 kilogram milik Rasyid baru pertama kali ikut Kontes Kerbau Pampangan 2016 di Desa Pampangan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (28/9/2016). SRIWIJAYA POST/WELLY HADINATA 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Memasuki arena lapangan seekor kerbau pejantan milik Rasyid mendapat tepuk tangan meriah penonton.

Kerbau berbobot seberat 750 kilogram ini mengikuti Kontes Kerbau Pampangan 2016 di Desa Pampangan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (28/9/2016).

Penampilan kerbau jenis pekerja ini cukup menarik perhatian penonton, karena badannya kekar dan paling besar dibandingkan kerbau lainnya.

Warna hitam gelap dan terdapat sedikit bulu di wajahnya membuat kerbau ini terlihat gagah namun tenang. Binatang ini semakin kokok dengan tanduk menjulang.

Tampil pertama kali, kerbau tanpa nama ini langsung beraksi menarik gerobak dan memasang sendiri penariknya tanpa bantuan si pengembala.

Alhasil berkat kepintarannya kerbau ini kembali mengundang tepuk tangan meriah. Tak tanggung-tanggung, kerbau paling berat dalam kontes ini mendapat juara 1 untuk kategori jantan pekerja.

Berita Rekomendasi

Sang pemilik, Rasyid, mengatakan meski bertubuh besar kerbau miliknya sangat jinak dan sangat mudah dilatih. Ia begitu antusias melatih kerbaunya saat ada kontes kerbau

"Kerbau ini sangat kuat menarik gerobak dengan beban puluhan kilo dan jarak jauh. Makanya saya latih ia untuk memasang pelang gerobaknya sendiri," ujar Rasyid.

"Tak ada perlakuan khusus, saya tetap menjaga kesehatannya dan memberi pakan yang bagus. Saya juga tak menyangka jika bisa menjadi juara pertama."

Kerbau Pampangan OKI sudah mendapat pengakuan resmi Kementerian Pertanian dan masuk ke dalam delapan rumpun kerbau lokal di Indonesia. Tak heran banyak peminat dari daerah lain tertarik membudidayakan kerbau Pampangan ini, termasuk milik Rasyid.

Kepala Seksi Produksi Kerbau dan Sapi Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian, Marta Wirawan, mengatakan di beberapa daerah kerbau masih menjadi indikator status sosial masyarakat.

Ia mencontohkan di Tana Toraja, saat upacara kematian sebuah keluarga bisa sampai menggelontorkan dana ratusan juta untuk memotong kerbau.

"Begitu juga masih ada beberapa daerah yang menetapkan mahar pernikahan dari kerbau. Artinya, kerbau ini secara tidak langsung turut berperan menjaga kearifan budaya lokal," ujar Marta.

Ia berharap Pemerintah Kabupaten OKI menjaga aset mahal ini dengan terus melestarikan kerbau Pampangan. Apalagi kerbau ini asalnya kerbau liar di daerah tersebut.

"Bisa dikatakan ternak kerbau ini seperti menambang emas. Mulai dari daging, tulang, susu, kulit hingga kotoran semuanya bermanfaat," ungkap dia.

Ia menjelaskan, sebenarnya beternak kerbau tidak cukup sulit jika memiliki penetahuan tentang budidaya kerbau. Hewan ini memiliki sifat tempramen tenang dan hidup secara berkoloni dengan mencari makan secara berkelompok. Kerbau juga mampu mencari makan sambil menyelam.

"Memang saat ini banyak faktor yang menyulitkan kita membudidayakannya. Seperti belum tersedia bibit unggul, terdesaknya lahan penggembalaan dan anomali iklim kemarau panjang yang mengakibatkan rumput berkurang," ungkap dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas