Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengikut Diminta Tinggalkan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Wajah Ketua MUI Jatim tak senang melihat spanduk besar tertulis karomah di samping foto Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pengikut Diminta Tinggalkan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Surya/Galih Lintartika
Ketua MUI Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori bersama rombongan saat mendatangi satu per satu tenda yang penuh oleh pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, tak jauh dari Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Rabu (28/9/2016). SURYA/GALIH LINTARTIKA 

Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Rombongan MUI Jawa Timur, tokoh agama, kepolisian, dan kejaksaan berkeliling ke Padepokan Dimas Kanjeng Dimas Taat Pribadi, Rabu (28/9/2016) sore.

Mereka langsung menuju masjid yang ada di dekat rumah induk Dimas Kanjeng di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kabupaten Probolinggo. Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori melihat kondisi dalam masjid.

Setelah puas melihat masjid, rombongan bergeser ke tenda-tenda yang digunakan para pengikut Dimas Kanjeng bertahan menunggu pencairan uang mahar yang dijanjikan sebelumnya.

Baca: Gudang Uang Dimas Kanjeng Taat Pribadi Ditemukan, Begini Pengakuan Polisi

Rombongan memasuki gerbang bertuliskan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi setinggi sekitar 15 meter. Di dalamnya rombongan menyaksikan ratusan tenda pengikut Dimas Kanjeng.

Kondisinya sangat memprihatinkan. Sang Kiai Abdhusshomad pun sempat kebingungan mau mengunjungi tenda pengikut dari sisi sebelah mana.

Berita Rekomendasi

Baca: Janji Dimas Kanjeng: Jangan Khawatir, Saya Kembalikan Uangnya

Akhirnya, rombongan pun berjalan sembari melihat satu per satu tenda. Kiai Abdhusshomad sempat berhenti di tenda yang dipasang spanduk Dimas Kanjeng dengan ukuran cukup besar.

Kiai Abdhusshomad sempat dibuat geram melihat tulisan karomah yang ditujukan kepada Dimas Kanjeng.

"Apa-apaan ini? Sebutan karomah itu hanya untuk wali allah bukan untuk Dimas Kanjeng," Kiai Abdhusshomad menjelaskan sambil menggelengkan kepalanya berkali-kali.

Setelah itu rombongan melanjutkan melihat tenda lainnya. Langkah Kiai Abdhusshomad terhenti melihat seorang pengikut Dimas Kanjeng berjualan es dan makanan di area tenda tersebut.

"Apa yang ibu lakukan di sini? Sudah berapa lama di sini?" Kiai Abdhusshomad bertanya kepada perempuan bertudung yang mengaku bernama Irine ini kepada Surya.

Baca: Kesaksian Pengikut Dimas Kanjeng: Uang Jutaan Rupiah Keluar dari Balik Jubah

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas