Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengikut Diminta Tinggalkan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Wajah Ketua MUI Jatim tak senang melihat spanduk besar tertulis karomah di samping foto Dimas Kanjeng Taat Pribadi.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pengikut Diminta Tinggalkan Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi
Surya/Galih Lintartika
Ketua MUI Jawa Timur KH Abdusshomad Buchori bersama rombongan saat mendatangi satu per satu tenda yang penuh oleh pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi, tak jauh dari Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi di Probolinggo, Rabu (28/9/2016). SURYA/GALIH LINTARTIKA 

Gugup, Irine pun menjawab pertanyaan Kiai Abdhusshomad yang didampingi banyak orang ini.

"Saya sudah lima bulan di sini. Saya di sini ikut mondok dan belajar agama," jawab Irine.

"Apa tidak mau pulang,Mau menunggu apa disini," tanya Kiai Abdhusshomad lagi.

"Saya mau sekali kalau disuruh pulang. Ini juga sedang merencanakan pulang ke kampung Jombang," aku Irine.

"Kalau sudah pulang, jangan kembali lagi kesini ya," Kiai Abdhusshomad berpesan kepadanya.

Irine tidak menjawab pesan Kiai Abdhusshomad, cukup menganggukkan kepala sambil tersenyum.

Irine mengaku tidak merasa tertipu oleh Dimas Kanjeng. Sebab, selama ini belum pernah sekali pun menyerahkan uang mahar kepadanya.

Berita Rekomendasi

"Saya tidak tertipu kok, soalnya niatnya mau mengaji. Uang mahar belum pernah saya kasih tapi kalau iuran untuk membayar listrik dan sebagainya sudah pernah saya berikan," terang dia.

Ia mengatakan uang iuran itu untuk membayar listrik dan membangun masjid. Nominalnya pun sangat bervariasi. Mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan.

"Bagi saya tidak masalah, toh saya anggap itu untuk menyumbang pembangunna masjid. Anggap saja amal untuk menjauhkan saya dari malapetaka," papar Irine.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas