Tongkat Emas Pemberian Kanjeng Dimas Bertahta Berlian
Hajjah Najmiah Muin (1942-2016), ternyata hampir tiga tahun menyembunyikan kedekatannya dengan Kanjeng Dimas Taat Pribadi (46).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Hajjah Najmiah Muin (1942-2016), ternyata hampir tiga tahun menyembunyikan kedekatannya dengan Kanjeng Dimas Taat Pribadi (46).
Putra bungsu almarhum, M Najmur Muin (41) melapor ke polisi Jawa Timur, ada sekitar Rp200 miliar uang ibunya yang 'jadi mahar' ke Kanjeng Dimas Taat Pribadi.
Dia sendiri pernah mengantar Rp 10 miliar, dalam lima koper berisi uang pecahan Rp 100 ribu dari Makassar ke Surabaya.
"Ibu saya pernah bilang, pada waktunya, uangnya akan jadi Rp 18 triliun," katanya di Surabaya, Jumat (30/9/2016) lalu.
Hajjah Najemiah Muin memegang tongkat emasnya (depan, kedua dari kiri).DOK/TRIBUN TIMUR
Sebelum ibunya meninggal, dunia, 8 Mei 2016, keluarga sudah sadar ibunya, tertipu.
Suami almarhumah, Prof Dr Muin Liwa Msi, Guru Besar Peternakan Unhas, juga sudah mengingatkan.
Tapi, karena uang itu adalah hasil pejualan tanah ibunya di Tanjung Bunga, tak ada anak dan keluarga yang berani membantah.
Si ibu memang tegas, pekerja keras, dan disegani oleh empat anak dan kerabatnya.
Ternyata si Bunda, sudah kenal dengan Kanjeng asal Probolinggo itu, sebelum putrinya, Muhyina Muin, bertarung di Pilwali Makassar, Oktober 2013 lalu.
Tanggal 27 Juni 2014, saat mendampingi 'deklarasi" putrinya sebagai kader Golkar di Stadion Prasamiya, Majene, Sulawesi Barat, kepada Tribun, wanita yang akrab disapa "Bunda" itu sempat mengisyaratkan kedekatannya dengan Kanjeng yang dia sebut "guru saya di Jawa Timur".
Ibu empat anak, dan suami dari guru besar Peternakan Unhas, Prof Dr Muin Liwa Msi (69) ini, membawa 'cindera mata sang guru" berupa tongkat berkepala elang.
Tongkat itu berlapis emas dan bertahta berlian.
Kepada Tribun-Timur.com, Bunda menyebut tongkat itu sakral.
"Ini tongkat komando. Ini cuma bisa dipegang sama saya, tidak boleh orang lain," kata Najmiah.