Warga Perbatasan Kalimantan Utara Kini Bisa Naik Pesawat dengan Harga Subsidi
Penerbangan perintis ke wilayah pedalaman dan perbatasan Kalimantan Utara akhirnya terbang perdana, terhitung Senin (3/10/2016).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Setelah lama menunggu, penerbangan perintis ke wilayah pedalaman dan perbatasan Kalimantan Utara akhirnya terbang perdana, terhitung Senin (3/10/2016).
Penerbangan dengan pesawat Susi Air tipe Pilatus Porter itu berlangsung di Bandara Tanjung Harapan, Tanjung Selor Kabupaten Bulungan dengan tujuan Desa Data Dian Kabupaten Malinau.
Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie meresmikan secara langsung penerbangan perdana yang disubsidi APBD Provinsi Kalimantan Utara dari pagu anggaran Dishubkominfo Kalimantan Utara sebesar Rp 8,5 miliar itu.
Irianto tampak melakukan prosesi pengguntingan di area menuju sisi udara bandara. Termasuk melepas balon ke udara tepat di samping moncong pesawat.
"Alhamdulilah, hari ini bisa terbang perdana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di perbatasan. Ini dilakukan karena Kalimantan Utara memiliki disparitas antar wilayah yang begitu tajam," tutur Irianto.
Subsidi Ongkos Angkut (SOA) yang sejatinya digelontorkan Rp 8,5 miliar, hanya terserap Rp 2,3 miliar lantaran berlarutnya proses pelelangan akibat kurangnya penyedia jasa penerbangan.
Beberapa kali pelalangan dibuka, tak ada yang mendaftar. Hal itu ditengarai kurangnya jasa penerbangan di provinsi ini.
"Di sini masih sangat kurang penyedia jasa. Kami mencoba alternatif lain dengan mengundang maskapai Air Born dan Avia Star. Tetapi kedua maskapai itu tidak sanggup karena menangani daerah lain. Akhirnya hanya ada Susi Air, tetapi itu pun lelang tidak sanggup. Akhirnya kami berkontrak dengan Susi," tuturnya.
Rata-rata setiap penumpang disubsidi dana pemprov sebesar Rp 2,3 juta. Sehingga harga tiket pesawat yang diterima penumpang jauh lebih murah.
Tarifnya hanya berkisar Rp 350 ribu bagi penumpang dewasa dan Rp 39 ribu bagi penumpang bayi.
"Penerbangan hanya sekali dalam satu minggu. Di kabupaten/kota juga ada subsidi serupa. APBN juga ada. Rute-rutenya semua itu berbeda-beda. Mudah-mudahan masyarakat bisa menjaga, mengawasi, dan memanfaatkan penerbangan subsidi ini dengan baik," kata dia. (wil)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.