Masih Ada Warga Percaya, Anak 8 Tahun di Magetan yang Hilang Itu Diculik Genderuwo
Rapit Atthalla Yardan Namora (8), asal Kelurahan/Kecamatan Plaosan, RT 02/RW 01, Kabupaten Magetan, empat hari menghilang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Rapit Atthalla Yardan Namora (8), asal Kelurahan/Kecamatan Plaosan, RT 02/RW 01, Kabupaten Magetan, empat hari menghilang.
Dia terlihat terakhir saat bermain hujan-hujanan bersama dua temannya di sekitar rumah kosong, tidak jauh dari rumah orangtuanya.
"Tetangga korban (Rapit) percaya, anak kelas dua SDN Plaosan itu hilang dibawa mahkluk halus (genderuwo). Makanya, kabarnya keluarganya sampai mendatangkan belasan "orang pinter" (paranormal)."
Tapi kami tim pencari, menduga Rapit hanyut di sungai Kandenan, dekat rumahnya yang bermuara di Kali Gandong,"kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan Ferry Yoga Saputra kepada Surya Online, yang menemui di DAM Jati, Desa Kerik, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Selasa (4/10/2016).
Orangtua korban, tetangga dan dua temannya yang terakhir main air hujan bersama, tidak melihat langsung dimana terakhir kali Rapid bermain.
Tahu tahu korban sudah tidak ada hingga hujan reda, Sabtu (1/10) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Kami mendapat laporan dari Kelurahan Plaosan sekitar pukul 17.15 WIB. Kronologisnya, korban bermain bersama Mahesa dan Zeizu teman sebayanya."
Saat berjalan pulang dari main hujan, Rapit (korban) mengaku sandalnya tertinggal satu di tempat air pembuangan (talang) rumah kosong."
"Tapi setelah ditunggu tunggu dan dicari ke tempat itu Rapit sudah tidak ada,"jelas Ferry, yang selama empat hari mengaku nonstop melakukan pencarian korban.
Setelah empat hari menyusuri Sungai Gandong yang bermuara hingga ke DAM Jati, Desa Kresikan, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan sepanjang 70 kilometer, tim bertekat akan kembali dari titik awal.
"Lingkungan di mana korban tinggal dekat dengan sungai yang cukup besar yang bermuara ke sungai besar Gandong. Makanya, kami terus telusuri sungai Gandong ini,"kata Ferry.
Sementata Ketua Tim Basarnas, dari Trenggalek Dian Susetyo Wibowo yang ditemui secara terpisah, mengaku pencarian korban Rapit Atthalla Yardan Namora yang diperkirakan hilang hanyut di Sungai Gandong ini, memecah rekor terlama.
"Ini pencarian terlama, bahkan pemecah rekor. Kami biasanya paling lama dua hari, walau dimedan sulit dan dilaut lepas."
"Ini sampai empat hari, kami belum mendapat titik terang. Apalagi, dalam pencarian terjadi dua kali terjadi banjir bandang. Sehingga ini menambah sulitnya pencarian,"kata Dian Susetyo Wibowo.
Meski begitu, tim tidak akan putus asa dan akan terus mengulang dari titik awal korban menghilang. Kini tim pencari menambah personil dan menambah waktu pencariannya.
"Tim dari Basarnas dan BPBD Kabupaten Magetan sudah berangkat menyusuri ulang aliran Sungai Gandong dengan berjalan kaki. Mudah mudah Rapit segera ditemukan,"harap Dian Susetyo Wibowo.