Potensi Laut di Sulut Dinilai Belum Dikelola Dengan Baik
Agustinus Wijayanto, panitia dari Yapeka menjelaskan kegiatan ini berlatar belakang wilayah perairan Indonesia yang memiliki potensi luar biasa.
Penulis: Fine Wolajan
Editor: Wahid Nurdin
Laporan Wartawan Tribun Manado Finneke Wolajan
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Perkumpulan Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Konservasi (Yapeka) bersama Burung Indonesia, Program Wallacea dan CEPF menggelar Workshop Pengelolaan Wilayah Pesisir Laut di Sulawesi Utara, Selasa (4/10/2016) di Hotel Whiz Prime Megamas.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan pemerintah, organisasi kemasyarakatan akademisi dan pihak lainnya.
Agustinus Wijayanto, panitia dari Yapeka menjelaskan kegiatan ini berlatar belakang wilayah perairan Indonesia yang memiliki potensi luar biasa untuk dikembangkan.
"Sektor perikanan dan kelautan menjadi sektor unggulan dan strategis terutama di Sulut. Sulut sendiri merupakan daerah yang unik dan salah satu wilayah yang disebut garis Wallacea karena memiliki flora dan fauna yang khas. Kekayaan ini menjadikan Sulut tempat wisata," terangnya.
Namun sayangnya, lanjut Wijayanto, semua potensi ini belum terkelola dengan baik dalam upaya mensejahterakan masyarakat pesisir.
Banyak kendala yang dihadapi Sulut termasuk illegal fishing, pencemaran laut maupun destructive fishing.
Ditambah lagi dengan degradasi kawasan pesisir, semisal berkurangnya mangrove, padang lamun, maupun rusaknya terumbu karang.
"Saat ini Sulut telah ada wadah kemitraan untuk isu pesisir dan laut guna mengakomodir berbagai pihak yang berkecimpung di ranah tersebut. Namun demikian keberadaan wadah tersebut dalam mendorong program pesisir masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu diperlukan terobosan dan langkah gerak secara terintegrasi antar sektor untuk mengurangi ancaman dan mendorong terwujudnya pengelolaan pesisir dan laut berkelanjutan di Sulut," terangnya.
Beranjak dari latar belakang masalah tersebut, dalam workshop ini para peserta usai mendapat materi dari Dinas Kelautan dan Provinsi Sulut, Fakultas Perikanan dan Kelautan Unsrat, Mitra Bahari Sulut dan Yapeka sendiri, lalu berdiskusi untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.
Dari diskusi ini, peserta melahirkan rekomendasi bagi pihak terkait agar ditindak lanjuti.
Agar pengelolaan potensi laut di Sulut lebih maksimal, berbagai permasalahan laut dapat teratasi, serta masyarakat pesisir lebih disejahterakan. (fin)