Dianggap Gila, Kapolsek Ikat Supriadi dan Tiga Anak Buahnya Ikut Memukul
Kapolsek Belawa mengikat Supriadi, warga Wajo. Muncul tiga anggotanya memukuli telinga, dada dan wajah di Polsek Belawa.
Editor: Y Gustaman
![Dianggap Gila, Kapolsek Ikat Supriadi dan Tiga Anak Buahnya Ikut Memukul](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korban-penganiayaan-polisi_20161006_132815.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Supriadi (28), warga Desa Lappangeng, Belawa, Kabupaten Wajo, diikat Kapolsek Belawa lalu dipukul tiga anggotanya di Polsek Belawa.
Hal tersebut diungkapkan Supriadi saat menceritakan kasus yang dialaminya saat meminta bantuan hukum di Lembaga Bantuan Hukum Makassar, Jalan Pelita Raya, Makassar, Kamis (6/10/2016).
"Waktu itu Kapolsek yang mengikat saya, tiga anggotanya datang langsung pukul saya di telinga, dada dan di wajah," cerita Supriadi di depan staf LBH Makassar.
Baca: Dianiaya Polisi, Warga Wajo Minta Bantuan LBH Makassar
![korban-penganiayaan-polisi_20161006_131909.jpg](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korban-penganiayaan-polisi_20161006_131909.jpg)
Supriadi mendatangi LBH Makassar, bersama adiknya Asri Thamrin (25) dan pamannya Husain (51), Kamis (6/10/2016). Warga Wajo ini dianiaya anggota polisi Polsek Belawa dan laporannya ditolak oleh Polda Sulawesi Selatan. TRIBUN TIMUR/DARUL AMRI LOBUBUN
Telinga kiri Supriadi mengeluarkan darah ketika dihantam anggota polisi. Mereka lanjut memukul dada dan wajah sebelah kiri korban hingga bibir kirinya memar.
Pergelangan tangan korban yang diikat juga mengalami luka terbuka dan di lutut kanan.
Peristiwa pemukulan terjadi pada 4 September 2016 pukul 11.00 Wita. Setelah kejadian itu, korban langsung dibawa ke rumahnya yang berada di depan Polsek Belawa.
Supriadi menjelaskan, alasan dia diikat dan dipukul karena dia dikira gila dan melempar dari dalam rumahnya ke bagian jalan tepat di depan Polsek Belawa.
"Saya dibilang gila, padahal saya normal. Saya melakukan itu untuk mengusir tetangga saya yang meneriaki saya gila," jelas Supriadi sambil menunjukkan luka yang ia alami.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.