Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polresta Denpasar Sebar Sketsa Wajah Terduga Penculik Bocah Cantik di Sesetan Bali

Polresta Denpasar merilis sketsa terduga pelaku penculikan bocah cantik LAC di Sesetan, Denpasar, Bali beberapa hari yang lalu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polresta Denpasar Sebar Sketsa Wajah Terduga Penculik Bocah Cantik di Sesetan Bali
Tribun Bali/I Dewa Made Satya Parama
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Habonaran saat menunjukkan sketsa wajah terduga pelaku penculikan di Mapolresta Denpasar, Sabtu (8/10/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Polresta Denpasar merilis sketsa terduga pelaku penculikan bocah cantik LAC di Sesetan, Denpasar, Bali beberapa hari yang lalu.

Sketsa yang dibuat berdasarkan hasil dari keterangan saksi dan korban penculikan.

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan terduga pelaku penculikan berusia sekitar 40 tahun dan berbadan kurus.

"Kami telah menyebar sketsa wajah terduga pelaku. Terduga pelaku diperkirakan berusia 40 tahun dan berbadan kurus," kata Hadi Purnomo di Mapolresta Denpasar, Sabtu (8/10/2016).

Kapolresta Denpasar menambahkan bahwa terduga pelaku juga memiliki jerawat pada pipi kirinya.

Selain itu, pihaknya sudah membentuk tim khusus dalam melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku penculikan.

Kediaman keluarga korban penculikan, LAC, yang berada di kawasan Sesetan, Denpasar, Bali, terbilang sepi pada sore maupun malam hari.

Berita Rekomendasi

Diketahui penculikan terjadi pada sore hari sekitar pukul 16.00 Wita, dan tak ada saksi mata yang melihat kejadian tersebut.

Di sekitar kediaman korban sebenarnya terdapat belasan rumah serta terdapat tiga rumah kos dalam satu gang.

Namun meski bertetangga dengan sebuah rumah kos yang notabene ditempati oleh banyak penghuni kos, aktivitas tetangga korban terbilang lengang.

Saat Tribun Bali (Tribunnews.com Network) memantau lingkungan sekitar rumah korban, tak terlihat satu pun aktivitas para penghuni kos saat itu.

Sebab rata-rata latar belakang penghuni kos adalah pekerja yang pulang menjelang malam.

Di depan rumah korban, hanya ada tanah kosong yang sudah dipenuhi dengan tanaman liar dan pepohonan dari ujung gang hingga mentok (buntu).

Akses keluar masuk di dalam gang rumah korban juga hanya bisa digunakan untuk satu kendaraan roda empat.

Sehingga menyulitkan pengguna jalan jika berhadapan dengan mobil lainnya.

Menurut informasi yang dihimpun, korban bersama temannya memang sering bermain bola di gang, tepatnya di depan rumah korban.

Saat kejadian si penculik menyuruh teman korban Steven untuk mencari penjual pulsa sebagai modus pelaku mengalihkan perhatian.

Letak counter pulsa kurang lebih 100 meter dari TKP, dan mengharuskan Steven keluar gang.

Kondisi gang yang sepi di sore hari, dan keberhasilan pelaku memperdaya Steven inilah dimanfaatkan pelaku untuk menculik LAC.

Korban awalnya disuruh mencari jarum di dalam mobil, lalu didorong ke dalam dan kemudian dikunci.

Pasca kejadian penculikan, lingkungan rumah korban juga masih terpantau sepi.

Di kediaman korban, kerabat serta keluarga tetap ramai berdatangan untuk menengok dan memberikan support moril kepada keluarga korban.

Bahkan, sehari setelah kejadian, kakek dan nenek korban terbang langsung dari Yogyakarta untuk melihat kondisi sang cucu.

Warga setempat juga membenarkan gang rumah korban memang terbilang sepi pada sore hari.

Namun tidak jauh dari rumah korban, terdapat aktivitas pekerja bangunan yang tengah mengerjakan sebuah proyek rumah.

"Memang sepi kalau di dalam gang, tapi kalau keluar gang kendaraan sudah ramai. Toko dan pedagang juga ramai kok," kata seorang warga sekitar yang enggan menyebutkan namanya.

Sepinya aktivitas dikatakan lantaran gang tersebut buntu.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas