DPW PSI Jabar Tak Sesumbar Soal Pileg, Begini Alasannya
DPW Partai Solifdaritas Indonesia (PSI) Jabar belum ingin membicarakan target pemilihan legislatif (pileg). Ini target PSI dalam waktu dekat.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Meksi telah dinyatakan lolos dalam seleksi badan hukum yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM, DPW Partai Solifdaritas Indonesia (PSI) Jabar belum ingin membicarakan target pemilihan legislatif (pileg).
DPW PSI Jabar masih fokus untuk meloloskan partainya sebagai peserta pemilu.
"Kami belum secara maksimal membciarakan itu," kata Ketua DPW PSI Jabar, Iwan Koswara, kepada wartawan ketika menggelar konferensi pers di Jalan Anggrek, Kota Bandung, Minggu (9/10/2016).
Iwan mengaku, yang terpenting saat ini meloloskan partainya sebagai peserta pemilu dalam verifikasi KPU. Sebab, kata dia, percuma juga jika berbicara target pileg dan lainnya jika partainya bukan sebagai peserta pemilu.
"Untuk target kami seperti apa nanti itu terjawab setelah verifikasi KPU," kata Iwan.
Iwan mengatakan, tugasnya saat ini menjaga apa yang sudah dibangun selama dua tahun terakhir. Selain itu juga, pihaknya ingin menambah kualitas partainya yang terbilang baru, Hal itu dilakukan untuk bisa
meloloskan partainya dalam verifikasi KPU.
"Persyaratan verifikasi KPU memang lebih ke administratif, maka kami jaga itu, misalkan KPU butuh KTP 1000 per kota/kabupaten, kami siapkan bahkan harus bisa lebih," kata Iwan.
Menurut Iwan, persyaratan verifiaksi KPU itu nantinya dibuktikan dari dukungan KTP, KTA anggota, dan jumlah simpatisan. Maka dari itu, kata dia, pihaknya akan menjaring setidaknya 1000 sampai 10 ribu simpatisan di setiap kota/kabupaten di Jabar.
"Mudah-mudahan itu selesai dalam waktu singkat, dan memang perlu ada pembagian tugas di setiap wilayah untuk itu," kata Iwan yang didampingi Sekretaris DPW PSI Jabar, Reza Arfah.
Iwan mengatakan, pihaknya telah membentuk kepengurusan di 22 kota/kabupaten di Jabar selama menjalani proses verifikasi Kemenkumham dua tahun kebelakang. Dikatakannya, pengurus di 22 kota/kabupaten itu berusia 17 tahun sampai 45 tahun dengan keterwakilan pengurus laki-laki sebesar 59 persen dan perempuan 41 persen.
"Kami akan lakukan kegiatan yang bisa menyentuh anak muda, seperti sisi hobi. Misalnay olah raga atau kegiatan sosial itu akan kami siapkan. Bahkan di pengurus kami juga ada ada yang suka naik gunung,
bahkan klub olahraga, sampai anggota viking juga ada yang masuk. Kami berdayakan potensinya," kata Iwan.