TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Banyak cerita soal kepribadian almarhum Abdullah Umar, salah santri yang menjadi korban tenggelamnya perahu di Bengawan Solo Tuban.

Almarhum Abdullah Umar selama ini dikenal sebagai santri yang cerdas dan pintar belajar.

Untuk itu ia memperdalam ilmunya di Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Kecamatan Widang, Tuban, karena orang tuanya juga aktif menjadi Imam di Masjid Jami Gresik, sekat Alun-alun Gresik dan kyai terkemuka di Gresik.

Foto-foto Almarhum Abdullah Umar (15), berasama KH Thoha Umar dan adiknya yaitu Ahmad Umar (12), beredar di media sosial (Medsos).

Warga Gresik yang kebanyakan mengenal KH Thoha Umar dan mengetahui jadwal pemakaman langsung berbondong-bondong ke Masjid Jami Gresik untuk ikut mensolatkan jenazah almarhum Abdullah Umar.

"Kita kebanyakan mengenal keluarga KH Thoha Umar dengan baik. Teman-temannya banyak yang dari kalangan Ustad (Guru)," kata Arif Putra Syarifudin, warga Kelurahan Berikan, Kecamatan Gresik, yang juga tetangga KH Thoha Umar, Minggu (9/10/2016).

Foto-foto almarhum Abdullah Umar yang beredar yaitu saat di tanah suci Mekkah bersama KH Thoha Umar dan adiknya yaitu Ahmad Umar.

"Almarhum Abdullah Umar itu yang besar," imbuhnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Sementara, saat pemakaman di makam umum Kelurahan Telogopojok, Gresik, ribuan warga Gresik Ikut mengantarkan ke makam.

"Yang meninggal ini adalah anak dari Kyai besar. Kita kehilangan generasi muda Islam," kata Loude Rojak,  warga Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik saat di makam umum Telogopojok kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).