Dimingin Jadi PNS, Sekdes dan Dokter Jadi Korban Penipuan
Oknum tertertentu yang mengatasnamakan BKD Kabupaten Ende dan meminta uang dengan iming-iming bakal diangkat menjadi PNS.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Pos Kupang, Romualdus Pius
TRIBUNNEWS.COM, ENDE -- Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Ende, Drs Abraham Badu meminta kepada warga agar berhati-hati menerima informasi terkait dengan pengangkatan CPNS.
Ada oknum tertertentu yang mengatasnamakan BKD Kabupaten Ende dan meminta uang dengan iming-iming bakal diangkat menjadi PNS.
Aksi penipuan itu menimpa sejumlah Sekdes dan juga seorang dokter yang bertugaa di Kabupaten Ende.
Hal ini dikatakan Abraham menjawab Pos Kupang di ruang kerjanya, Jumat (19/8/2016) ketika dikonfirmasi terkait dengan informasi adanya permintaan uang oleh oknum yang mengatasnamakan BKD kepada Sekdes di Kabupaten Ende dengan iming-iming bakal diangkat menjadi PNS.
Abraham mengakui bahwa dalam beberapa waktu terakhir pihaknya memang mendapatkan pengaduan dari beberapa Sekdes di Kabupaten Ende yang mengatakan bahwa mereka mendapatkan telepon dari seseorang yang mengatasnamakan BKD Kabupaten Ende untuk meminta uang agar bisa diangkat menjadi PNS.
Abraham yang didampingi staf BKD, dr Elya Dewi mengatakan pekan lalu ada beberapa Sekdes di Kabupaten Ende yang mendatangi BKD Kabupaten Ende menyampaikan persoalan yang mereka alami.
Adapun persoalan yang dialami oleh para Sekdes ujar Abraham, para Sekdes mengaku bahwa mereka mendapatkan telepon dari seseorang yang mengatasnamakan BKD maupun Kepala BKD meminta sejumlah uang agar bisa diangkat menjadi PNS.
Dikatakan pihaknya menerima pengaduan setidaknya ada tiga orang masing-masing Sekdes dari Desa Lisepuu, Kecamatan Wolowaru dan Sekdes Desa Kolikapa, Kecamatan Maukaro serta seorang sekdes dari Kecamatan Detukeli.
"Dari tiga sekdes yang mengadu ke BKD tercatat ada dua sekdes yang telah menjadi korban penipuan serta satu sekdes nyaris menjadi korban," katanya.
Dua orang Sekdes masing-masing Sekdes dari Kecamatan Wolowaru dan dari Kecamatan Detukeli yang menjadi korban karena mereka telah mentransfer uang sesuai dengan permintaan oknum yang mengatasnamakan BKD masing-masing sebesar Rp 2 Juta dan Rp 2,5 Juta.
"Sedangkan sekdes dari Kecamatan Maukaro yang sebelumnya sempat dimintai uang sebesar Rp 5 Juta tidak jadi mengirimkan uang karena yang bersangkutan terlebih dahulu mendatangi BKD sebelum mengirimkan uang,"kata Abraham.
Abraham mengatakan modus permintaan uang dengan iming-iming bakal diangkat menjadi PNS tidak saja menyasar para sekdes namun juga dokter di Kecamatan Maurole.
Dokter tersebut bahkan dimintai uang dalam jumlah yang cukup besar yakni sebesar Rp 30 Juta namun dokter itu tak jadi mengirimkan uang karena sebelumnya yang bersangkutan sempat dilarang oleh sehabatnya.
"Saya sudah lupa nama dokter itu namun yang pasti bahwa dokter bertugas di Maurole. Dia sempat dimintai uang sebesar Rp 30 Juta dan syukurlah yang bersangkutan tidak jadi mengirimkan uang sesuai dengan permintaan oknum yang mengatasnamakan BKD Kabupaten Ende,"kata Abraham.
Menyikapi kejadian yang ada Abraham meminta kepada warga agar berhati-hati ketika menerima telepon yang terkait dengan proses pengangkatan menjadi PNS apalagi ada permintaan uang karena BKD Kabupaten Ende tidak pernah meminta-minta uang kepada warga.
Segala urusan administrasi di BKD Kabupaten Ende bisa didapatkan secara gratis karena memang tugas pegawai BKD untuk melayani masyarakat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.