Mendes Eko dan Jokowi Tinjau Saluran Peresapan Air Hujan Hasil Dandes
Padi masih menghijau dihamparan persawahan desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN-Padi masih menghijau dihamparan persawahan desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman.
Sore itu, Senin (10/10/2016) kemarin, masyarakat desa Sidoarum sudah mulai menyemut berbaris rapi menanti kehadiran Presiden Jokowi dengan beberapa menteri Kabinet Kerja untuk meninjau penggunaan dana desa di Sidoarum yang dikenal dengan hasil pertaniannya.
Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana Joko Widodo didampingi Menko PMK, Puan Maharani, dan Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono,meninjau pembangunan saluran peresapan air hujan.
Mereka tampak langsung berbincang dengan masyarakat yang masih bekerja di tengah rintik hujan.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo menjelaskan kepada Presiden terkait potensi unggulan yang dimiliki oleh Desa Sidoarum. Desa yang memiliki 327 hektar sawah.
"Desa Sidoarum ini merupakan salah satu penghasil padi primer di Kabupaten Sleman. Dan sarana pasca panen sudah lumayan berjalan baik dengan peran Gapoktan yang ada," ujar Eko Menjelaskan.
Sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo tiba terlebih dahulu dilokasi untuk mengecek semua persiapan dalam menyambut Presiden.
Menggunakan baju batik bercorak burung cendrawasih, Menteri Eko mulai berjalan dan bertanya mengenai proses penggunaan dana desa.
"Ini yang membuat masyarakat sendiri, bukan pake kontraktorkan?," tanya Menteri Eko.
Anggaran pembangunan saluran peresapan air hujan sepanjang 160 meter tersebut, menurut Camat Godean Ahmad Yuni, benar-benar dikerjakan oleh masyarakat sendiri.
"Kita bayar masyarakat setiap harinya 65 ribu, sehingga dana desa akan kembali berputar di desa," ujar Ahmad Yuno.
Pembangunan peresapan air hujan, menurut Ahmad Yuno dibangun dengan menggunakan dengan dana desa tahun 2016 sebesar Rp. 50.000.000,- dan swadaya sebesar Rp. 12.000.000,-.
"Pembangunan saluran ini akan berlangsung dari September hingga Oktober 2016," ia menegaskan.