Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Puluhan warga, mahasiswa dan anggota kepolisian antusias mengikuti donor darah yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Laskar Pemuda Melayu (LPM) Pontianak Kota, di aula Kantor Camat Pontianak Kota, Jalan Pangeran Natakusuma, Pontianak, Sabtu (15/10/2016).

Satu di antara pendonor, Syntia (17) mengaku donor kali ini, merupakan donor darah kali keduanya selama ini.

"Yang kedua, kalau sudah donor itu lebih sehat. Manfaatnya metabolisme tubuh lebih bagus, lebih sehatlah pokoknya, karena pergantian darah baru," ungkapnya.

Mahasiswi semester 1 jurusan Komputer Akuntansi, Politeknik Putra Bangsa Pontianak ini mengaku melakukan donor bukan karena terpaksa ataupun atas saran orang lain, namun didasari atas kemauannya sendiri.

"Kemauan dari diri sendiri, untuk menjaga kesehatan," ujarnya.

Anak pertama dari dua bersaudara ini mengatakan cukup memahami aturan bagi pendonor jika suatu saat nanti akan kembali mendonorkan darahnya.

"Kalau untuk cowok itu tiga bulan sekali, kalau cewek itu empat bulan. Kalau sudah donor itu badan lebih fit. Insyaallah akan menjadi jadwal rutin, agar tetap dapat menjaga kesehatan sejak usia dini, biar menjadi kebiasaan hidup sehat dan dapat membantu orang lain yang membutuhkan darah," tegasnya.

Selain donor darah, peserta juga dapat melakukan tes kepadatan tulang. Ada dua orang petugas dari PT Totalcare Nutraceutical yang melayani peserta, baik dalam melakukan tes maupun memberikan penjelasan detil tentang hasil tes dari alat Born Mineral Densitometri (BMD)

Panitia Pelaksana, Rachmat Effendi (45) menuturkan donor darah yang digelar DPC LPM Pontianak Kota sebagai bentuk partisipasi dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-245 Kota Pontianak.

"Jadi DPC LPM Pontianak Kota ini punya program kerja, salah satunya kegiatan donor darah yang kami adakan hari ini. Peserta dari mahasiswa Politeknik Putra Bangsa Pontianak, Polsek Pontianak Kota, Polresta Pontianak, Asrama Mahasiswa Ketapang, Asrama Mahasiswa Sanggau, Asrama Mahasiswa Kapuas Hulu dan masyarakat umum," paparnya.

Selain itu, menurut Rachmat kegiatan donor darah ini juga sebagai bentuk bersimpati dan berempati kepada warga lain, serta membantu Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak untuk memenuhi kebutuhan darah.

"Karena berdasarkan data dari PMI Kota Pontianak, kebutuhan darah perhari itu 150 kantong darah, dan ternyata itu tidak tercover oleh PMI Kota Pontianak," jelasnya.

Menurut dugaannya, satu di antara yang menjadi penyebab adalah kurangnya animo warga masyarakat di Kota Pontianak, untuk mendonorkan darahnya.