Dapat Emas di Cabang Olah Raga Boling, Desti Malah Bingung
Dede Siti Saadah (30) sempat tak percaya meraih medali emas pertama di Peparnas XV Jawa Barat untuk cabang olah raga boling kelas TB1 atau tuna netra.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Dede Siti Saadah (30) peraih medali emas pertama di Peparnas XV Jawa Barat untuk cabang olah raga boling kelas TB1 atau tuna netra.
Atlet yang mewakili Jabar ini meraih total nilai 633 setelah melakukan 20 kali lemparan pada pertandingan yang digelar siang tadi.
Tak seperti peraih medali emas pada umumnya, wanita yang akrab disapa Desti ini justru bingung mampu menyabet emas. Ia sempat meragukan caranya melempar bola ketika turun gelanggang.
"Strike cuma sekali pas game terakhir. Kalau lemparan yang lain ada spare 1-3 pin," kata Desti kepada Tribun Jabar di Siliwangi Bowling Center, Jalan Lombok, Kota Bandung, Minggu (16/10/2016).
Diakui Desti, boling merupakan olah raga yang baru dipertandingkan untuk atlet penyandang disabilitas pada 2012. Alasan ini yang membuatnya lebih beruntung ketimbang atlet dari daerah lain.
Sekadar informasi, Jabar menyabet tiga medali di kelas TB 1 itu. Selain Desti, dua atlet asal Jabar lainnya juga menyabet medali perak dan perunggu.
"Makanya waktu bertanding saya tidak berharap banyak. Jadi dapat medali apapun saya terima," ungkap wanita asal Kabupaten Purwakarta ini.
Mendapatkan medali emas bukan pengalaman pertama Desti. Ia pernah mendapatkan medali emas ketika mengikuti Peparnas di Kalimantan Timur.
Ia mendapatkan medali emas di cabang olah raga tenis meja. Namun Desti waktu itu bukan membela Jabar, melainkan Kalimantan Timur.
"Alhamdulillah sekarang bisa sumbang emas buat provinsi sendiri," kata Desti seraya menyebut sudah menggeluti tenis meja sejak 2005 sampai 2014.
Desti pindah dari tenis meja ke boling bukan tanpa sebab. Soalnya peluang ia turun di tenis meja kecil lantaran banyak atlet muda di Jabar.
"Kemudian saya ada informasi, ada liga boling, jadi setiap seminggu sekali saya ikut," kata Desti.
Sejauh ini Desti mengaku tetap akan menggeluti boling. Apalagi akan ada Asian Paragames pada 2017 nanti. Ia akan fokus berlatih cabang olah raga ketangkasan tersebut.
"Kesulitan dengan tenis meja berbeda. Kalau di boling ini saya seperti orang normal. Tidak ada bantuan apapun. Jadi mengandalkan insting dan feeling untuk bisa melempar bola yang tepat," beber Desti.