Semasa Hidup, Leher Wakil Bupati ini Pernah Keluarkan Tali Pocong
Wakil Bupati Mesuji meninggal. Selama hidupnya, ia pernah disantet orang. Dari lehernya keluar tali pocong dan jarum.
Editor: Y Gustaman
Adik kandung Ismail, Adam Ishak, yang juga merupakan calon wakil bupati Mesuji. Ia sangat terpukul dan tak percaya sang kakak meninggal selamanya.
"Aku selaku adik sangat berduka. Kami kehilangan sosok kakak," kata Adam.
Menurut Adam, ia menerima telepon dari keluarganya di Jakarta setelah azan Magrib. "Katanya (Ismail) sudah berpulang," ia menambahkan.
Adam menceritakan, sakit yang diderita Ismail sudah berlangsung hampir dua bulan lalu. Berhembus kabar kematian Ismail karena guna-guna.
"Awalnya sering sakit kepala, lalu setiap check up ke dokter katanya tidak ada penyakit, Beberapa kali check up tidak ditemukan penyakit. Suatu ketika gabungan dokter dan kiai memeriksa Ismail. Kemudian mereka melakukan operasi, dan dari leher kakak saya keluar jarum dan tali pocong. Itu sekitar 1,5 bulan lalu," jelas Adam.
Setelah barang-barang aneh itu dikeluarkan, kemudian banyak lendir dari leher dan menjalar ke kepala almarhum.
"Makanya kemudian dilakukan operasi otak untuk mengeluarkan lendir, sekitar sepekan lalu di Rumah Sakit Islam Jakarta," ucap dia.
Bupati Mesuji Khamamik sudah menerima informasi Ismail Ishak meninggal dunia. Ia merasa sangat kehilangan Ismail.
"Saya turut duka cita, semoga keluarga tabah, diikhlaskan agar almarhum juga tenang. Semua amal ibadahnya diterima di sisi Allah," kata Khamamik saat dihubungi Tribun Lampung.
Belakangan Ismail memang sedikit tertutup dengan penyakit yang dideritanya. Ia tidak sempat menjenguk karena tidak tahu Ismail dirawat di rumah sakit mana.
"Wakil selama ini tertutup. Saya mau besuk enggak tahu dirawat di mana. Pernah ada info di Rumah Sakit Siloam. Saya kemudian minta Sekda dan Inspektorat mengecek tapi ternyata tidak ada," kata dia.
Akhirnya, mereka mendapatkan informasi Ismail dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta.
Mengenai isu mistis tentang penyakit yang diderita Ismail, Khamamik mengaku pernah mendengarnya.
Khamamik menuturkan, Ismail mulai tidak masuk kerja setelah mendapat undangan dari DPP PDI Perjuangan di Jakarta. Ia lupa pastinya Ismail ke Jakarta.
"Saya terbuka sama dia. Terakhir saat mendapatkan rekomendasi dari NasDem, saya sampaikan saya akan maju pilkada dan sudah mendapatkan rekomendasi dari NasDem," cerita dia.
"Mohon maaf tidak bisa maju bersama lagi, karena banyak partai yang mengajukan wakil. Jadi saya sudah tentukan calon wakil saya. Saya terbuka dengan beliau," jelas Khamamik.