Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Caleg Demokrat Tertipu Dimas Kanjeng Asal Lamongan, Hatinya Hancur

Mantan caleg Partai Demokrat tertipu Dimas Kanjeng asal Lamongan. Begini ceritanya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Mantan Caleg Demokrat Tertipu Dimas Kanjeng Asal Lamongan, Hatinya Hancur
Surya/Hanif Manshuri
Sali Saleh bersama barang bukti 1.400 lembar uang mainan pecahan seratus ribuan, dan kain putih sebagai media ritual, Senin (17/10/2016). SURYA/HANIF MANSHURI 

Laporan Wartawan Surya, Hanif Manshuri

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Lamongan memakan korban. Pelaku bernama Sali Saleh (51), warga Dusun Durek Desa Pangkatrejo, Lamongan, ini masuk bui.

Adalah H. Elham Rohmanto (59), mantan pejabat Dinas Pendidikan Lamongan yang tinggal di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng. Korban merugi hingga ratusan juta.

Tak tanggung-tanggung, Sali berhasil menguras uang Elham yang juga mantan calon legislatif Partai Demokrat hingga Rp 110 juta.

Elham tergiur dengan janji tersangka yang mampu menggandakan uang dari Rp 100 juta menjadi Rp 4 miliar.

Wakil Kalpores Lamongan, Kompol Arief Mukti Surya Adhi Sabhara, mengungkapkan, tersangka dibekuk, Senin (17/10/2016). Ia tidak terkait dengan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, dukun pengganda uang asal Probolinggo.

Tersangka sehari-hari hanya berjualan gerabah keliling dan apa yang dilakukan itu dari hasil pemikirannya sendiri.

BERITA REKOMENDASI

Awalnya Elham dikenalkan Sali oleh Indah Witono (45), warga Jetis Indah. Kepada Elham, Indah mengungkapkan Sali bisa menggandakan uang.

Pelapor yang punya hobi mengisi acara karaoke di TV lokal ini tertarik. Tersangka kali pertama meminta uang sebesar Rp. 70 juta yang akan digandakan menjadi Rp 4 milyar.

"Korban juga diajak melakukan ritual bareng tersangka di belakang rumah tersangka," ungkap Mukti.

Tak hanya ritual di belakang rumah, Elham juga menurut saja diajak ritual untuk kali kedua hingga ke wilayah Kediri.

Saat hendak berangkat ke Kediri, korban kembali diminta membawa uang Rp. 20 juta.

"Menurut pelaku uang itu nantinya akan ditukar dengan uang yang akan digandakan dan di wilayah Kediri," ungkap Mukti.

Di Kediri, tepatnya di areal pemakaman korban bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai santri dan uang Rp 20 juta tersebut diterima oleh santri tersebut dan ditukar dengan bungkusan hitam.

Dikatakan, bungkusan dalam tas kresek hitam itu uang Rp 4 miliar.

Dini hari hingga menjelang Subuh, korban yang memegang erat kresek itu diminta setelah salat Subuh membaca mantra dan isi bungkusan akan berubah menjadi uang. Syaratnya, bungkusan itu baru boleh dibuka ketika korban sampai di rumah.

Elham patuh mengikuti semua petunjuk dan setelah dibuka hanya berisi uang mainan seratus ribuan sebanyak 1.400 lembar.

Korban mencoba menghubungi pelaku. Elham diajak kembali melakukan ritual dengan segala tipu muslihat di wilayah yang sama dan diminta membawa lagi uang Rp 20 juta.

Kembali uang itu diterima oleh seseorang yang mengaku santri. Begitu korban kembali ke rumah ternyata uang mainan yang dijanjikan akan menjadi uang asli.

Dari hasil pemeriksaan yang masih berjalan, uang hasil kejahatan itu dipakai pelaku.

"Orang yang mengaku santri dan menerima uang Rp 40 juta itu juga akan kami selidiki,"kata Mukti.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas