Sedih, Mau Pulang ke Cikarang, Kakek Ini Kecopetan dan Diturunkan di Terminal Giwangan
Seorang kakek asal Cikarang, Jawa Barat, yang baru bepergian dari Bali diturunkan di terminal Giwangan setelah kecopetan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JOGJA - Seorang kakek asal Cikarang, Jawa Barat, yang baru bepergian dari Bali diturunkan di terminal Giwangan setelah kecopetan.
Ongkos yang dimiliki kakek itu kurang, sehingga diturunkan jauh dari tempat tujuan.
Informasi mengenai nasib kakek tersebut jadi perbincangan hangat di sebuah grup Facebook, Minggu (16/10/2016).
Kakek itu pergi ke Bali untuk menemui cucunya, tetapi justru kecopetan di kapal saat pulang.
Meskipun banyak yang kasihan, tetapi tak sedikit pula yang menyebutnya berbohong dan hanya modus untuk mendapatkan uang. Namun nyatanya, hal yang terjadi tidaklah demikian.
Pemilik akun Facebook Ryan Faza Fatkhurohman mengaku mendatangi kakek itu langsung ke terminal Giwangan.
Saat ia datang, lelaki yang diketahui bernama Kostiwi Jayanto itu duduk sendiri kepanasan.
Pada Tribunjogja.com, Ryan menjelaskan, sebenarnya ia sempat berpikir untuk membawanya ke polisi.
Namun, ia urung melakukannya dan memilih untuk membantu membelikan tiket untuk kakek kelahiran 24 Juni 1947 itu ke Cikarang.
Selain Ryan, ada orang baik hati lain yang turut membantu kakek itu.
Dari cerita yang ia dengar, Kostiwi meminta bantuan polisi saat di Surabaya karena tak memiliki ongkos.
Namun nyatanya, Kostiwi justru diturunkan di Madiun. Ia lalu menjual celana jeans yang dibelikan sang cucu.
Sayangnya, uang hasil penjualan celana jeans itu hanya cukup untuk perjalanan sampai Yogyakarta.
"Mungkin karena kurang ongkos sehingga diturunkan di Giwangan," tutur Ryan.
Saat hendak dibelikan tiket, Kostiwi sempat berniat menjual koper miliknya karena uang yang dimiliki Ryan kurang.
Namun untungnya, ada orang lain lagi yang membantu sehingga itu tak jadi dilakukan.
Ryan menegaskan, dirinya memang berniat untuk membantu kakek itu.
Pasalnya, ia pernah kecopetan di daerah Jawa Timur sehingga terpaksa jalan kaki dari Ponorogo ke Madiun, karena tak ada uang sama sekali.
"Tidak ada yang menolong. Setelah sampai Madiun baru ditolong Dinas Sosial. Makanya saya kasihan," ujar Ryan. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.