Jalan Poros Antarprovinsi Berau-Bulungan Amblas hingga 10 Meter
Di tengah suara guyuran hujan, warga yang tinggal di Kampung Maluang, Gunung Tabur, jalan poros Berau-Bulungan Km 40 dikejutkan dengan suara gemuruh.
Editor: Dewi Agustina
Ia baru mengetahui kejadian saat kendaraan minibus yang ditumpanginya mendekati titik amblas.
"Sudah ramai mobil berjejer. Saya sama istri saya turun dari mobil. Sopirnya ikut turun. Kami perhatikan. Masyaallah," kata dia.
Kendaraan minibus yang membawa Effendi bersama Yosnani dan kedua anak balitanya bernama Fajrul dan Hendra memutar arah kembali ke Berau.
Beruntungnya, di seberang titik amblas sudah berjejer beberapa kendaraan minibus lain yang siap membawa penumpang dari Tanjung Redeb menuju Tanjung Selor.
"Tarifnya tetap sama, Rp 120 ribu. Tinggal sopirnya yang baku atur. Tetapi itu, waktu tersita sekali di sini," kelakarnya.
Nasib sama dialami Jamal. Pria yang berprofesi sebagai sopir minibus travel ini terjebak tak bisa membawa mobilnya menuju Tanjung Selor.
Kebetulan Jamal sedang membawa beberapa orang keluarganya dari Tanjung Redeb menuju Tanjung Selor. Ia tiba di lokasi titik amblas sekitar pukul 09.00 Wita.
Jembatan Bailey
Tanah longsor yang menyebabkan ruas jalan antara Kaltim dan Kaltara membuat sejumlah pejabat daerah kelabakan.
Meski masih ada jalan alternatif yang menghubungkan kedua provinsi ini, namun jalan poros Berau-Bulungan merupakan jalur utama yang paling sering dilintasi kendaraan karena jarak tempuhnya lebih dekat.
Langkah cepat perlu segera diambil.
Pantauan Tribun di lokasi kejadian, sejumlah pejabat dari Pemprov Kaltim, Pemkab Berau dan Bulungan meninjau lokasi jalan yang amblas dan terputus total.
Wakil Bupati Berau Agus Tantomo didampingi Kepala Bidang Bina Marga Hefni dan perwakilan UPTD Dinas PU Kaltim mengamati tanah longsor.
Pengamatan secara fisik, pihak UPTD DPU Kaltim menilai, kondisi tanah masih belum stabil. Perlu penanganan yang ekstra hati-hati.
"Paling tidak tanah longsor ini harus ditimbun ber-trap sebelum dippancang pondasi. Dan tanah longsor harus dibersih dulu," kata Tapan, dari UPTD DPU Kaltim.