Banyak Warga Sulut Belum Tahu Megaproyek Kereta Api Trans Sulawesi
Belum banyak masyarakat tahu megaproyek pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan Manado-Bitung-Makassar.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Manado, Herviansyah dan Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Belum banyak masyarakat tahu megaproyek pembangunan Kereta Api Trans Sulawesi yang akan menghubungkan Manado-Bitung-Makassar.
Pantauan Tribun Manado, banyak warga yang wilayahnya akan masuk dalam proyek ini, yaitu Kota Manado, Minahasa Utara dan Bitung, belum mengetahui proyek ini.
Yusuf Rakinaung, misalnya. Warga Desa Maumbi, Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara, ini sedikit terkejut saat diberitahu akan ada proyek pembagunan kereta api mulai tahun ini.
"Oh ya? Saya belum tahu kalau tempat di lokasi ringroad ini akan dibangun rel kereta api," ujar Yusuf ditemui Tribun Manado belum lama ini.
Terkait proyek ini, sebagai warga Sulawesi Utara ia merasa senang karena transportasi di Sulut semakin terbuka. Pria 58 tahun ini juga berharap ada sosialisasi kepada masyarakat terkait pembangunan rel kereta api ini.
"Pemerintah harus lebih aktif datang pada masyarakat untuk mensosialisasikan pembangunan ini, agar tidak terjadi masalah ketika dilakukan pembebasan lahan," harap dia.
Hingga Oktober 2016 atau tepat dua tahun Pemerintahan Jokowi-JK, proyek pembangunan kereta di Kota Manado masih dalam tahap pembebasan lahan.
Pantauan Tribun Manado, di sejumlah areal yang akan di lalui jalur kereta api seperti di kawasan lahan kosong ringroad Manado dan Minahasa Utara, tidak terlihat ada aktivitas apa pun.
Pembebasan lahan untuk proyek sepanjang 41, 824 kilometer dari Manado-Minahasa Utara-Bitung targetnya selesai pada 2016 ini. Lahan yang akan dilalui jalur kereta api sebagian besar belum dibebaskan.
Daus Kumitu warga yang membuka usaha tampal ban di lokasi yang nantinya akan menjadi jalur pembuatan rel kereta api, mengatakan hingga saat ini belum pernah melihat aktivitas apapun terkait proyek kereta tersebut.
"Yang saya tahu proyek pembangunan jalan tol, kalau kereta api belum terlihat. Belum ada alat berat yang bekerja di lokasi ini terutama untuk pembuatan jalur rel kereta api yang dimaksud," ujar pria 57 tahun itu kepada Tribun Manado beberapa waktu lalu.
Ia juga mengaku sempat mendengar kabar rencana pembangunan jalur kereta api, namun belum terlihat hingga kini.
"Pernah membaca di koran dan sering dengar teman-teman bercerita tapi sejauh ini belum ada yang datang untuk memberitahukan akan dibangun rel kereta api," jelas dia.
Ia berharap jika memang dibangun untuk kepentingan umum, sebaiknya rel Kereta Api ini bisa memberikan nilai lebih terutama untuk masyarakat kelas ekonomi ke bawah.
"Kalau nanti jadi dibangun, harapan saya semoga kami tidak dipersulit dan lebih diperhatikan terutama dalam hal membuka usaha," imbuh dia.