Peluru Polisi Tembus Leher Residivis Sadis Kasus Curanmor Bersenjata
Beni, residivis pencurian kendaraan bermotor, akhirnya ditembak karena mencoba kabur saat akan ditangkap personel Jatanras Polsek Pontianak Timur.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Beni, residivis pencurian kendaraan bermotor, akhirnya ditembak karena mencoba kabur saat akan ditangkap personel Jatanras Polsek Pontianak Timur.
Akibat timah panas polisi, pria berusia 24 tahun ini langsung tersungkur di Jalan Pawarsal, Kelurahan Siantan Tengah, Kecamatan Pontianak Utara, Sabtu, (22/10/2016) sore.
Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Muhammad Husni, mengungkapkan tersangka Beni kerap membekali dirinya dengan senjata tajam dan tak segan melukai korbannya.
"Sudah tiga kali upaya yang kami lakukan untuk menangkapnya, tapi selalu gagal. Tersangka ini cukup licin. Hari ini saat akan ditangkap dia melawan dan berusaha lari," ujar Husni di Rumah Sakit Anton Soedjarwo Polda Kalbar.
Beni merupakan warga Gang Darma Putra Antara ini dikenal suka melawan dan kerap menodongkan senjata tajam kepada petugas. "Makanya berhasil melarikan diri," ujar Husni.
Saat mendapatkan informasi keberadaan tersangka Beni di Jalan Selat Madura, delapan personel Polsek Pontianak Timur diturunkan untuk memburunya.
"Saat itu Beni berboncengan dengan temannya, mereka berusaha kabur dengan sepeda motor yang digunakannya," jelas dia.
Setibanya di sekitar Jalan Parwasal, Beni melompat dari motor yang dikendarai temannya, kemudian masuk ke gang. Sementara temannya tetap melaju melarikan diri.
Personel Polsek Timur akhirnya mengambil keputusan sulit untuk menghentikan pelarian Beni.
Satu tembakan diarahkan ke kaki Beni, namun saat itu ia tiba-tiba meloncat sehingga malah terjatuh. Sehingga peluru yang awalnya diarahkan ke kaki, mengenai belakang telinga Beni.
Beberapa waktu lalu Beni pernah menghentikan seorang pengendara motor saat melintas di Jalan Sultan Hamid II. Ia menumpang dan kemudian menodong serta merampas telepon seluler korban.
Saat itu Beni mengaku sebagai anggota polisi. Ketika diancam dan dirampas telepon selulernya, korban sempat melawan, namun Beni nekat menebaskan pisaunya.
Kapolresta Pontianak, Kombes Iwan Imam Susilo, menjelasksan Beni tak hanya mencuri motor di wilayah timur, tapi juga di utara. "Data yang bersangkutan adalah DPO dan residivis," ungkap dia.
"Tadi siang anggota kami berpapasan dengan yang bersangkutan di jalan. Kemudian begitu mengetahui ada petugas yang membuntuti untuk menangkap, dia berusaha melawan dan berusaha kabur," jelas Iwan.
Tembakan peringatan sudah dilakukan anggota empat kali. Saat turun dari jembatan anggota berupaya melumpuhkan dengan menembak ke arah kaki, namun tersangka terjatuh sehingga peluru mengenai leher atas sebelah kanan.
"Proyektil tidak tembus, tetapi masuk di sebelah rahang kiri. Saat ini kondisinya masih hidup, tadi kami komunikasi dengannya masih direspon," ungkap Iwan.
Usai mendapatkan penanganan medis di UGD Biddokkes RS Anton Soedjarwo Polda Kalbar, tersangka Beni kemudian dirujuk ke RS Santo Antonius untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.