Polisi Sudah Tahu Pihak-pihak yang Bantu Napi Meledakkan LP Lhokseumawe dan Kabur
"Mereka dibantu dua orang. Satu sudah tertangkap, mantan napi namanya Andri. Satu lagi dalam pengejaran namanya Jumar."
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Aceh, Irjen Ruk Septianda Djambak mengatakan motif utama ledakan dari bom rakitan di Lembaga Permasyarakatan (LP) Kelas II Lhokseumawe pada Minggu (23/10/2016) kemarin ialah murni untuk kabur.
Akibat kejadian itu, dua napi menjadi korban luka-luka. Mereka yakni Fauzi napi kasus narkoba jenis sabu asal Muara Satu Lhokseumawe mengalami luka di seluruh badan hingga kedua tangannya nyaris putus.
Lalu, ada juga Tarmizi, napi kasus KDRT awal Muara Satu Lhokseumawe, hanya mengalami luka ringan di keningnya.
"Bahan bom rakit dari mana dan mereka belajar merakit dimana, masih dalam lidik. Yang jelas motif utamanya mereka menjebol tembok supaya bisa melarikan diri," terang Ruk Septianda Djamba, Selasa (25/10/2016) di Rupatama Mabes Polri.
Jenderal bintang dua ini melanjutkan dari hasil pengembangan dan pemeriksaan para saksi, ternyata ada dua orang yang membantu dua napi tersebut untuk kabur.
Keduanya yakni Adri dan Jumar, Adri adalah mantan napi dan sudah berhasil ditangkap. Sementara Jumar saat ini menjadi DPO Polres Lhokseumawe.
"Mereka dibantu dua orang. Satu sudah tertangkap, mantan napi namanya Andri. Satu lagi dalam pengejaran namanya Jumar. Tentu diantara mereka ada deal ya, janjian dulu," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Hendri Budiman, menyatakan, berdasarkan hasil penyelidikan awal kuat dugaan bahwa yang meledakkan bom rakitan di dinding Lembaga Pemasyaratan (LP) Lhokseumawe kemarin siang adalah Fauzi, narapidana (napi) narkoba.
Apalagi saat jam makan siang, sebelum bom meledak, ada napi yang melihat Fauzi membawa sebuah benda yang dia masukkan ke dalam kantong kresek hitam.
“Tujuan Fauzi meledakkan dinding LP itu adalah untuk melarikan diri,” kata Kapolres Lhokseumawe, Minggu (23/10/2016).
Menurut Kapolres, Fauzi bisa terluka parah dalam insiden itu diperkirakan karena saat hendak meledakkan bom rakitan itu posisinya sangat dekat.
Menyangkut asal bom rakitan itu, AKPB Hendri mengaku belum bisa memastikannya, apakah dirakit di dalam LP atau dipasok dari luar.
“Untuk mendalami hal ini maka kita bawa tiga napi ke polres untuk dimintai keterangan. Sedangkan Fauzi yang sementara ini kita duga sebagai pelaku peledakan juga akan dimintai keterangan. Tapi nanti saat kondisinya mulai membaik,” ucap AKBP Hendri Budiman.
Kapolres mengakui bahwa pihaknya telah menggeledah seluruh kamar LP Lhokseumawe kemarin siang hingga sore.
“Sebuah bom rakitan terbuat dari kaleng sarden yang ditemukan di dekat lokasi ledakan kini sudah diamankan Tim Jibom Brimob Jeulikat,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.