Janda Tujuh Anak Pingsan Terjepit Besi Coba Pertahankan Rumahnya dari Penggusuran
Yeyen, warga pinggir rel Jalan Timah, terjepit besi pembangunan rel layang saat ditarik anggota polisi. Akibatnya ia tidak sadarkan diri.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Yeyen, warga pinggir rel Jalan Timah, terjepit besi pembangunan rel layang saat ditarik anggota polisi. Akibatnya ia tidak sadarkan diri.
Berdasarkan pengamatan Tribun Medan (Tribunnews.com Network) di lokasi. Yeyen bersama tujuh anak perempuannya ditarik paksa oleh polisi.
Bahkan mereka diancam akan dibawa ke Polsek Medan Area.
"Jangan bawa kami, mohon kami hanya ingin pertahankan. Kurang ajar kalian," teriak Yeyen di pinggir rel, Rabu (26/10/2016).
Namun, Yeyen bersama tujuh anak perempuannya tetap mempertahankan diri. Mereka berangkulan dan saling berpegangan tepat di pinggir rel.
Beberapa polisi wanita dan Personel Sabhara Polrestabes Medan memaksa lepaskan rangkulan Yeyen bersama tujuh putrinya.
Yeyen berupaya tetap merangkul anak-anaknya agar tidak dibawa polisi.
Akibat saling dorong, Yeyen terjatuh, badannya terjepit besi-besi berukuran besar.
Karena itu, tujuh anaknya histeris berteriak.
Meskipun Yeyen terjepit beberapa polwan tetap berusaha menarik anak-anak Yeyen.
Sehingga, warga dan wartawan berteriak dan menolong Yeyen dengan membongkar tumpukan besi.
Setelah berhasil membongkar tumpukan besi, petugas langsung mengangkat Yeyen dan membawa ke rumah sakit terdekat.
Hingga berita ini diturunkan penggusuran rumah warga masih berlangsung di Jalan Timah.
Sedikitnya ada 20 kepala keluarga digusur agar proses penbangunan rel layang Medan-Bandara Internasional Kualanamu terlaksana dengan bagus. (tio/tribun-medan.com)