Khatib Salat Jumat di Jateng Diminta Berkhutbah Tentang Bahaya Narkoba
Seluruh pengurus masjid di Jateng diminta memasukkan materi khutbah salat Jumat pada 28 Oktober 2016 tentang bahaya narkoba.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - MUI Jawa Tengah menginstruksikan seluruh pengurus masjid di Jateng memasukkan materi khutbah salat Jumat pada 28 Oktober 2016 tentang bahaya narkoba.
"Kita sudah lama berkeinginan ada khutbah bersama melawan narkoba di Jateng. Supaya masyarakat paham narkoba sangat berbahaya," ujar Ketua MUI Jateng, KH Ahmad Daroji, usai apel bersama seluruh pemangku kepentingan dan pelajar di Jateng untuk deklarasi bersama melawan narkoba di halaman kantor Gubernur Jateng, Semarang, Kamis (27/10/2016).
Berdasar laporan Tribun Jateng, pengguna narkoba di Jateng mencapai 650 ribu dengan prevalensi 1,96 persen atau mendekati 2 persen yang masuk dalam kategori darurat narkoba. Setiap hari, ada 50 orang meninggal karena narkoba.
DEKLARASI - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menandatangani deklarasi gerakan melawan narkoba di halaman kantor Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Kamis (27/10/2016). TRIBUN JATENG/M NUR HUDA
"Kalau itu terjadi terus menerus maka akan terjadi kerusakan generasi muda kita," ungkap Kiai Ahmad.
Kiai Ahmad mengungkapkan, materi khutbah di seluruh masjid di Jateng sama. Pihaknya sudah membuat materi yang didistribusikan di seluruh masjid.
"Mungkin ada sedikit improvisasi dari khatib kami persilakan, tapi isinya sama. Dalam rangkaian sumpah pemuda 2016 ini kita jadikan narkoba sebagai musuh bersama," jelas dia.
Pemilihan khutbah sebagai cara sosialisasi bahaya narkoba sangat efektif. di Jateng ada sekitar 35 ribu masjid, jika satu masjid rata-rata dihadiri 300 orang tapi untuk masjid besar semisal Baiturrahman Semarang yang mencapai 40 ribu orang, tentu sangat efektif.
"Kita bisa hitung berapa orang mendapatkan penjelasan mengenai itu. Forum mana yang bisa mendatangkan ratusan ribu orang untuk memberikan penjelasan begitu," beber dia.
Ia tak memungkiri apa yang diharapkan dari jemaah salat Jumat tidak sama. "Ada yang intensif menangkapnya 100 persen dan ada yang tidak, tapi bisa menangkap 20 persen tidak apa-apa," ujar dia.
Pada apel dan deklarasi turut dihadiri Kepala BNNP Jateng Brigjen Tri Agus Heru Prasetyo, para rektor perguruan tinggi di Jateng, pimpinan organisasi keagamaan dan kemasyarakat di Jateng, Kemenag Jateng, para pelajar, dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai inspektur upacara.
Kiai Ahmad menambahkan, sudah digelar halaqah Ulama se-Jateng. Ia memastikan khutbah Jumat pekan ini ada menyoal soal bahaya narkoba.
Sebagai tindaklanjut melawan narkoba, MUI Jateng akan merekomendasikan ke Dinas Pendidikan dan Kemenag agar bahaya narkoba masuk dalam kurikulum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.